Yayasan Kusta Belanda Kunjungi Jeneponto

NLR ingin melihat penanganan secara psikis penderita kusta di Jeneponto.

Yayasan Kusta Belanda Kunjungi Jeneponto
NLR saat mengunjungi Dinkes Jeneponto. (Foto: Istimewa)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Sebuah yayasan asal Belanda yang fokus penanganan kusta, Netherlands Leprosy Relief (NLR) mengungjungi Kabupaten Jeneponto, Selasa (30/3/2021). Kunjungan NLR di Jeneponti untuk memantau project MARDIKA (Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta). 

Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Nursanty Mansur mengatakan selama tahun 2020 ditemukan 38 kasus kusta di Jeneponto, sementara tahun 2021 ditemukan empat kasus. Adanya temuan kasus kusta tersebut membuat NLR mengunjungi Jeneponto. 

"NLR sebuah yayasan yang fokus terhadap penyakit Kusta di Indonesia mengunjungi Dinas Kesehatan," ujarnya melalui keterangan tertulisnya. 

Pasalnya, kunjungan Direktur National NLR Indonesia Asken Sinaga beserta tim guna memantau kegiatan program Masyarakat Ramah Disabilitas dan Kusta (MARDIKA). 

"Kedatangan NLR dalam rangka pemantauan kegiatan NLR di Kabupaten Jeneponto salah satunya adalah Project MARDIKA," jelasnya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jeneponto, Suryaningrat mengatakan jika Project ini dilaksanakan baru di 2 kabupaten di Indonesia untuk mewujudkan daerah inklusi agar tak menjadi stigma negatif di tengah dimasyarakat.

"Cirebon dan Jeneponto dengan tujuan utama project ini mewujudkan desa inklusi atau ramah disabilitas dan kusta dengan upaya tidak menjadi stigma negatif. Sehingga penyandang disabilitas maupun orang pernah mengalami kusta (OYPMK) dapat hidup seperti masyarakat pada umumnya," bebernya

Konsultan NLR Jeneponto, dr Astri Ferdiana mengatakan pihaknya melakukan pemantauan pelaksanaan Peer Counseling kusta. Pemantauan dilakukan di lima puskesmas di Jeneponto.

"Kegiatan ini merupakan pilot project pertama di Indonesia yg melibatkan teman sebaya (OYPMK) petugas kusta serta petugas kesehatan jiwa di fasyankes," tuturnya.

Dia menambahkan jika Peer Konseling ini bertujuan bukan saja penanganan medis, tetapi juga secara psikis (psikologis) pada penderita kusta. Sehingga penderita kusta dan disabilitas bisa mandiri.

Penulis: Akbar Razak/C