Wartawan di Jeneponto Diusir hingga Dikeroyok Pegawai Disdukcapil
* Hendak meliput. Dugaan penganiayaan ini sudah masuk ke polisi

KABAR.NEWS, Jeneponto - Tiga pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, harus berurusan dengan polisi.
Hal itu setelah ketiga pegawai Disdukcapil Jeneponto diduga melakukan pengeroyokan atau penganiayaan secara bersama-sama terhadap wartawan media online Mata Publik bernama Agung Setiawan pada Jumat (28/10/2022).
Kepada KABAR.NEWS, Agung Setiawan menceritakan ihwal penganiayaan tersebut. Awalnya, Ia mendapat penugasan dari kantornya untuk mempertanyakan tentang aduan masyarakat terkait layanan administrasi kependudukan.
Agung hendak mengonfirmasi aduan ini kepada Kepala Dinas Disdukcapil Jeneponto, Muh. Djafar. Namnu, bukannya bersedia diwawancara, Djafar justru disebut memarahi Agung.
"Tapi respons Kadis kepada saya sebagai wartawan terkesan tak bersahabat, sebab kadis langsung saja marah-marah kepada saya," kata Agung Setiawan saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat malam.
Alih-alin menjawab pertayaan wartawan, Muh. Djafar justru mengusir Agung Setiawan. Padahal, Agung mengaku baru pertama kali mendatangi kantor
tersebut.
"Padahal saya, kan hanya konfirmasi kebenarannya tapi Kadis langsung marah-marah, padahal saya baru pertama kali masuk di kantor ini untuk melakukan wawancara. Saya bahkan sempat diusir karena melihat gelagat tak baik," ungkapnya.
Karena diusir, Agung memilih meninggalkan kantor tersebut. Namun, ada dua orang pegawai Disdukcapil Jeneponto, tiba-tiba melayangkan pukulan dari arah belakang.
Wartawan media online Mata Publik, Agung Setiawan menunjukkan bukti laporan polisi atas dugaan penganiayaan. (IST).
"Saya memutuskan untuk keluar dari kantor Capil akan tetapi pada saat saya mau keluar datang dua oknum pegawai yang memukul saya dari belakang. Kemudian saya lari keluar," terangnya.
Di halaman Disdukcapil Jeneponto, Agung juga mendapat tindakan kekerasan. Ia dipukuli oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor hingga ke tepi jalan.
"Saat saya sudah berada di halaman kantor Disdukcapil tiba-tiba ada satu orang naik motor mendatangi saya dan memegang kera baju saya dan langsung memukul tanpa banyak bicara langsung mengeroyok sampai di pinggir jalan," ungkapnya.
Tak hanya pemukulan, Agung juga sempat dilempari kursi besi namun tidak tepat sasaran. "Di antara mereka ada yang bertanya Battu Kemaeko Parasanganmu (dari mana asalmu, red) sambil melayangkan tinju ke muka saya," pungkasnya.
Wartawan Agung telah melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polres Jeneponto. KABAR.NEWS belum dapat mengonfirmasi Kepala Disdukcapil ihwal dugaan pengeroyokan tersebut, begitu juga polisi.
Penulis: Akbar Razak/A