Warga Jeneponto Usir Nakes Pelacak Kontak Pasien Corona

viral di media sosial

Warga Jeneponto Usir Nakes Pelacak Kontak Pasien Corona
Insiden warga menolak kedatangan tenaga kesehatan atau nakes di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Jeneponto. (Screenshot)

KABAR.NEWS, Jeneponto - Insiden pengusiran terhadap tenaga kesehatan atau Nakes yang menangani pasien Covid-19 kembali terjadi. Kali ini, peristiwa tersebut dialami nakes di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.


Hal itu diketahui dari sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat perlakukan tak menyenangkan oleh sejumlah warga terhadap Nakes Covid-19.


Berdasarkan penelusuran KABAR.NEWS, Minggu (4/7/2021), peristiwa ini terjadi di Dusun Batuleleng, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Jeneponto. Puluhan warga terlihat saling adu mulut dengan para petugas kesehatan. Warga juga mengusir tenaga medis tersebut. (Baca juga: 60 Mahasiswa KKN Unhas di Jeneponto Kena Covid-19, Dinkes Kecolongan?)


Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jeneponto, Suryanigrat, membenarkan perihal pengusiran Nakes tersebut.  "Iya benar, kejadiannya hari Kamis lalu," ujarnya kepada KABAR.NEWS via telepon, Minggu.


Dia menyebut, peristiwa itu terjadi saat Nakes dari Puskesmas Bangkala ingin melakukan tracing contact atau penelusuran kontak setelah seorang warga setempat dinyatakan positif Covid-19.


Namun, pihak keluarga dan warga setempat menolak untuk menjalani swab. Alasanya, pasien yang sebelumnya dinyatakan positif itu tidak ada kaitanya dengan virus Corona.


Menurut Suryaningrat, warga menolak dan mengusir Nakes karena pasien itu masuk ke rumah sakit sebab mengalami patah tulang. Namun, pasien itu menjalani swab dan hasilnya positif.


"Keluarganya menolak. Bukan covid-19 tapi patah tulang dia masuk di rumah sakit. Dia positif berdasarkan hasil swab," beber Suryaningrat. (Baca juga: Unhas Tarik 60 Mahasiswa KKN di Jeneponto yang Positif Covid-19)


Jubir Satgas Covid-19 Jeneponto ini menyebut, meski para nakes berupaya memberikan pemahaman kepada warga agar mereka mau melalukan pemeriksaan, namun mereka ngotot tak ingin diperiksa.


"Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, para nakes yang dikawal aparat kepolisian membatalkan melakukan pemeriksaan," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/B