Warga Jeneponto Disuruh Bongkar Rumah karena Adik Anggota Dewan Kalah Pilkades
Terjadi di Desa Palajau, Arungkeke,

KABAR.NEWS, Jeneponto - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang digelar pada Senin (15/11/2021) tidak berakhir bahagia layaknya sebuah pesta demokrasi.
Seperti yang terjadi di Dusun Pandang-Pandang, Desa Palajau, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto. Warga yang dianggap tidak mendukung calon kepala desa, harus tergusur dari tempat tinggalnya. Rumah milik Liwang salah satunya.
Rumah panggung yang dibangun Liwang sejak puluhan tahun lalu, harus dibongkar lantaran ia dituding membelot atau tidak mencoblos pemilik tanah yang juga calon kepala desa bernama Harianto Toto.
"Kenapa rumahnya dibongkar, dia (Liwang, red) mendengar perintah bahwa disuruh bongkar yang ada di atas tanah milik Harianto Toto yang kalah," ujar Kapolsek Arungkeke AKP Muh. Adam kepada KABAR.NEWS di Jeneponto, Rabu (17/11/2021).
Menurut Adam, Liwang dan keluarganya dituding memilih calon kepala desa lain, sehingga Harianto yang juga adik seorang Anggota DPRD Jeneponto kalah di dusun tersebut.
Di Dusun Pandang-pandang , pemilik tanah tempat rumah pria 40 tahun itu berdiri hanya memperoleh 155 suara, dari target 200 suara yang sudah diperhitungkan tim Harianto. Meski demikian, Harianto tetap meraih suara terbanyak di dusun tersebut.
Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, Liwang membantah mengalihkan suaranya ke calon lain. Namun, ada pihak yang menyebut Liwang dan keluarganya membelot.
"Namun tadi saya tanya, dia (Liwang) bilang saya tinggal di atas rumahnya saya pilih dia. Namun, cerita yang dia dengar di sana tidak dipercaya kalau dia memilih. Karena suara yang diprediksi Harianto sekitar 200. Nyatanya di sini hanya 155 suara," beber Adam.
Selain itu, Liwang kata polisi, tidak mendapat perintah langsung dari calon kepala desa gagal untuk membongkar rumahnya. Perintah pembongkaran itu hanya didengar dari kerabat Harianto. Ia diberi waktu tiga hari untuk angkat kaki dari tanah milik Harianto.
"Karena tak mau ada permasalah, dengan sukareka bertandang keluarganya membongkar sendiri. Jadi ini disampaikan bukan dari langsung pak Harianto. Hanya mendengar. Jadi Pak Liwang ini sangat menghindari namanya permasalah," ungkapnya.
Penulis: Akbar Razak/A