Wali Kota Makassar Minta Warga Korban Banjir Mengungsi ke Masjid

Dua kecamatan yakni Manggala dan Biringkanaya mengalami banjir terparah di Makassar.

Wali Kota Makassar Minta Warga Korban Banjir Mengungsi ke Masjid
Pengendara motor menerjang banjir di Jalan AP Pettarani Makassar, Rabu (10/3/2021). (Foto: KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Makassar - Tingginya curah hujan terjadi di kota Makassar menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Makassar. Dua kecamatan yakni Manggala dan Biringkanaya menjadi perhatuan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto.

Danny Pomanto mengaku dirinya telah mendapat laporan tingginya genangan di daerah Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya. Sejumlah warga di Kodam 3 pun sudah mengungsi ke tempat lebih tinggi. 

"Saya tadi sudah keliling. Saya dapat laporan di Kodam 3 semakin banyak orang mengungsi. Kita doakan saja walaupun dalam pantauan ini ada 32,5 mm curah hujan yang begitu tinggi yang terjadi saat ini," tuturnya kepada KABAR.NEWS di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Rabu (10/3/2021). 

Danny sudah memerintahkan kepada camat untuk selalu memantau wilayahnya. Khusus untuk Kecamatan Biringkanaya, kata Danny, dirinya sudah meminta warga terdampak banjir untuk mengungsi ke masjid. 

"Kami sudah mengimbau pada seluruh masyrakat untuk siaga. Begitu pun dengan seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) terkait, termasuk para camat. Tadi saya sudah menelepon beberapa camat termasuk, Biringkanaya yang sedang sekarang menyalurkan masyarakat untuk diungsikan di masjid," terangnya.

Danny pun meminta segera adanya posko siaga bencana. Selain itu, Danny mengaku sudah menyiapkan tim yang siap diturunkan untuk membantu korban banjir. 

"Kita sudah standby termasuk pemadam kebakaran sebagai cadangan dan seluruh aparat pemerintah kota Makassar secara simultan akan bergerak sekaligus," paparnya.

Lebih lanjut, dirinya masih menunggu laporan terhadap situasi banjir terjadi di berbagai wilayah. Sebab kata Danny, jika terjadi penurunan genangan, maka hal bisa jadi karena terjadi pasang. 

"Kami masihh menunggu laporan fixnya, karena mudah-mudahan ini sifatnya hanya sementara, karna ini puncaknya, kalo malam kita liat terjadi penurunan berarti dia mengikuti pasang, tapi kalau tidak, terpengaruh sekali dari bukaan air di jeneberang," ucapnya.

Penulis: Fitria Nugrah Madani/B