Walhi Sulsel & EcoNusa Desak Pemerintah Perhatikan Pulau-pulau Kecil di KTI
Masalah di Pulau-pulau Kecil dianggap akan berdampak signifikan

KABAR.NEWS, Makassar - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan EcoNusa mendesak pemerintah untuk memberi perhatian terhadap kondisi yang terjadi pada pulau-pulau kecil di Kawasan Indonesia Timur (KTI).
CEO EcoNusa Bustar Maitar mengungkapkan bahwa permasalahan yang kerap terjadi pada pulau-pulau kecil di KTI seharusnya menjadi perhatian pemerintah secara serius.
Namun selama ini, pemerintah belum menjadikan isu tersebut menjadi skala prioritas. Sehingga kata Bustar, dampak dari perubahan iklim menjadi konsekuensi nyata bagi masyarakat.
"Kondisi pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan Timur Indonesia belum menjadi prioritas pemerintah. Terlebih dengan adanya perubahan iklim. Mitigasi dan mempersiapkan adaptasi terhadap masyarakat tak dilakukan pemerintah," tutur Bustar di Hotel Four Points Makassar, Rabu (28/4/2021).
Bustar mengatakan dengan konsollidasi bersama berbagai aktivis dan komunitas lingkungan hidup, pihaknya akan menuntut upaya Pemerintah terutama dalam memperhatikan isu-isu pulau-pulau kecil dan perubahan iklim.
"EcoNusa akan meminta pertanggung jawaban pemerintah. Upaya lain, membangun jaringan pembelajaran, menulis fakta-fakta perubahan iklim. Pemerintah harus transparan dan jujur bahwa perubahan iklim adalah sesuatu yang nyata, bahwa ini sedang terjadi," paparnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sulsel Muhammad Al- Amin mengatakan, isu pulau-pulau kecil tidak bisa diabaikan. Sebab banyaknya persoalan pesisir akan menimbulkan dampak yang lebih signifikan.
"Kalau ini tidak diselesaikan, maka akan menimbulkan lebih ekstrim, membahayakan, Membuka kapal asing, akses masyarakat tidak ada, ikan terjangkau tidak ada, krisis pangan, bencana, kriminalisasi nelayan dan aktivitas, alih profesi, alih fungsi lahan," tutur Amin
Menurut Amin, persoalan pesisir patut menjadi agenda untuk diperhatikan lebih jauh. Terutama juga pada kerusakan biota laut yang tentu mempengaruhi ekonomi masyarakat pesisir.
"Kita punya agenda mencoba agar tak abai terhadap pesisir dan pulau-pulau kecil. Kalau terumbu karang rusak, miskin paling pertama. Kerusakan lingkungan akibat terumbu karang trennya semakin menurun, pemerintah belum melek dan menindak tegas oknum," pungkasnya
Penulis: Fitria Nugrah Madani/B