Video Perundungan Pelajar di Bulukumba Viral, Disdik Angkat Bicara
Pelajar SD dan SMP

KABAR.NEWS, Bulukumba - Sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan atau penganiayaan secara bersama-sama menjadi viral di media sosial (Medsos) khususnya disejumlah WhatsApp Group.
Dilihat KABAR.NEWS pada Rabu (8/9/2021), video ini memperlihatkan sejumlah anak perempuan yang masih dibawah umur itu mengeroyok seorang anak perempuan yang memakai baju kaos warna biru langit dengan cara dipukuli, ditampar dan ditendang lalu diseret.
Dalam video tersebut, 6 anak perempuan diduga pelaku perundungan, dua orang merekam dengan video. Korban yang dikeroyok hanya bisa berusaha menahan pukulan hingga terjatuh berkali-kali.
"Di tengah ko, jangan ko ditempat sempit," teriak salah satu pelaku dalam video tersebut.
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut diduga terjadi di suatu ruang kelas sekolah Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba, Akhmad Januaris saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa dan video viral tersebut.
"Iya benar dinda, kejadiannya hari Rabu (1/9/2021) minggu lalu tepatnya di SD Negeri 25 Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba," ungkapnya.
Menurut Akhmad, peristiwa itu terjadi di luar jam sekolah atau sore hari, sehingga guru dan kepala sekolah tidak ada yang melihat dan mengetahuinya.
"Nanti kemarin hari Selasa (7/9/2021) baru diketahui oleh Kepsek setelah videonya beredar di medsos, korban adalah siswa SMP sementara pelakunya dari siswa SD," jelasnya.
Pelaku-Korban bertetangga dan masih ada Hubungan Keluarga
Awal kejadian pada saat mereka bersama-sama bermain di area Sekolah tersebut yang juga mereka para pelaku dan korban masih bertetangga.
"Menurut informasi dari Kepala Sekolah, Pelaku dan Korban masih ada hubungan kekeluargaan, mungkin saja ada kesalahpahaman diantara mereka pada saat bermain sehingga berkembang menjadi seperti yang ada di Video itu," jelas Akhmad Jabuaris.
Tindakan Dinas Pendidikan Bulukumba
Setelah viralnya video perundungan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bulukumba melalui kepala sekolah sementara melakukan mediasi kepada masing-masing orang tua baik pelaku maupun korban.
"Kita berharap agar persoalan ini cepat terselesaikan dengan baik," harap Akhmad Januaris.
Pasca kejadian ini, Akhmad Januaris berharap tidak ada lagi oknum yang menyebarluaskan video itu. Dia juga meminta kerja sama kepada semua pihak agar kejadian seperti itu tidak lagi terjadi baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
"Apalagi di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, anak-anak kita lebih banyak di rumah dan yang paling penting, kita saling menguatkan sesuai peran kita untuk hal-hal positif," tandas dia.
Penulis: Syarif/B