UMI Jadi PTS Terbaik di Luar Pulau Jawa Versi Webometrics
UMI berada diperingkat 79 PTS se-Indonesia.

KABAR.NEWS, Makassar - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terpilih sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di luar Pulau Jawa versi Webometrics. Hal itu berdasarkan rilis lembaga pemeringkatan universitas dunia Webometrics Ranking of World Universities tahun 2021.
UMI Makassar tahun ini tercacat mengalami peningkatan luar biasa di mana sebelumnya pada tahun 2020 berada di peringkat 108. Tahun ini UMI berada pada peringkat 79 dalam daftar perguruan tinggi di Indonesia, termasuk di dalamnya PTN.
Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan pencapaian tersebut didapat tidak lain dari komitmen civitas akademika UMI menjadikan tahun 2020 sebagai tahun inovasi berdasarkan slogan Milad UMI ke-66 tahun lalu.
"Semoga di tahun 2021 ini, UMI dapat lebih meningkatkan pencapaiannya dengan menyambut Milad UMI ke-67," kata Prof Basri Modding saat dikonfirmasi KABAR.NEWS Sabtu, (30/1/2021).
Prof Basri Modding juga mengaku akan lebih meningkatkan pencapaian lebih baik lagi kedepannya. Apalagi dalam waktu dekat ini pihaknya akan membuat inovasi.
"Pencapaian terbaik dengan adaptasi dan inovasi yang akan di Launching pada 1 Februari 2021," ujarnya.
Diketahui indikator digunakan pada pemeringkatan tahun ini tidak berbeda dari indikator penilaian di tahun sebelumnya. Peringkat yang diperoleh UMI ini diperoleh empat indikator utama dalam penilaian berbasis website. Keempat indikator itu adalah Presence Rank, Impact Rank, Openess Rank, dan Excellence Rank.
Penelitian berbasis website ini banyak dijadikan rujukan oleh perguruan tinggi di dunia untuk melihat seberapa intens masyarakat mengakses website perguruan tinggi untuk kebutuhan layanan pendidikan tinggi.
Webometrics Ranking of World Universities sendiri diinisiasi oleh Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset yang menjadi bagian dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), badan riset publik terbesar di Spanyol.
Dilakukan sejak tahun 2004, pemeringkatan ini bertujuan untuk mempromosikan open access terhadap pengetahuan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Pada tahun ini, terdapat sekitar 31 ribu perguruan tinggi di lebih dari 200 negara yang masuk dalam daftar pemeringkatan.
Penulis: Darsil Yahya/ C