TNI dan Warga Bersihkan Longsor Tutupi Jalur Penghubung Torut - Luwu
Dikerjakan dengan alat seadanya

KABAR.NEWS, Toraja Utara - Cuaca ekstrim beberapa wilayah di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Toraja Utara (Torut) membuat masyarakat kembali waspada akan adanya bencana tanah longsor. Seperti yang terjadi di ruas jalan poros Lili'kira' Sangkaropi' Toraja Utara - Batusitanduk, Palopo, Luwu, Minggu (31/10/21) pagi.
Curah hujan tinggi membuat material longsoran berupa tanah bercampur bebatuan dan juga pohon yang tumbang, menutup total jalan hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana alam tersebut, Koramil 1414-05/Sanggalangi bersama masyarakat lembang Lilikira melaksanakan karya bakti pembersihan jalan tanah longsor yang menutupi jalan tersebut.
Kepala Lembang Lili'kira', Markus Duluma', menyampaikan jalan poros ini merupakan ruas alternatif yang digunakan oleh masyarakat Simbuang untuk melakukan jual beli ke Toraja Utara terhenti karena tertutupnya jalan tersebut.
"Di jalan poros ini ada sekitar 9 titik longsor akibat hujan deras dengan menutupi jalan, sehingga mengakibatkan 4 mobil yang terisolasi, salah satunya yang kita bersihkan ini, merupakan titik pertama," ungkap Markus, Selasa (2/11/2021).
Ditambahkan Markus bahwa jalan alternatif yang merupakan jarak tempuh terdekat bagi warga sekitar, mengharapkan perhatian penuh pemerintah dalam penanganan perbaikannya.
Sementara salah satu Babinsa Lili'kira', Serma Lukas Minggu mengatakan pihaknya bersama warga hanya membersihkan longsor yang dapat dibersihkan dengan menggunakan alat seadanya. Dengan mengharapkan alat berat untuk mengangkat tanah longsor.
"Kami setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan meninjau lokasi bencana ini, kami melakukan kegiatan karya bakti untuk mengangkut sisa material longsor yang tidak dapat diangkut oleh alat berat. Di samping sebagai jalan poros, jalan ini juga merupakan jalan utama masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari," ungkap Markus.
Ditambahkan Markus, bahwa kegiatan karya bakti ini juga merupakan sebuah stimulan sekaligus imbauan kepada masyarakat lain untuk selalu siap dalam menghadapi bencana, baik bencana kecil maupun bencana besar jika terjadi di wilayahnya.
"Stimulan dan himbauan dilakukan dengan tujuan agar apa yang terjadi tidak mengakibatkan kerugian besar ketika terjadi bencana. Dan masyarakat dapat sigap dalam menghadapi hal tersebut," tandas dia.
Penulis: Febriani/B