Tiba di Moskow, Musuh Bebuyutan Putin Langsung Dipenjara

- Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Tiba di Moskow, Musuh Bebuyutan Putin Langsung Dipenjara
Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Instagram/Navalny)

KABAR.NEWS, Moskow - Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny ditangkap di bandara Sheremetyevo, Moskow, saat baru tiba dari Jerman pada Minggu (17/1/2021) waktu setempat.


Musuh Presiden Rusia Vladimir Putin itu diamankan pasca menghabiskan lima bulan untuk memulihkan diri dari keracunan yang diduga dilakukan kelompok Kremlin.


Melansir AP News, Senin (18/1/2021), Navalny langsung dijebloskan ke penjara atas tuduhan melanggar pembebasan bersyarat dari hukuman yang ditangguhkan dalam kasus penggelapan 2014.


Layanan penjara Rusia mengatakan pria 44 tahun tersebut ditahan sampai pengadilan memutuskan kasusnya. Tidak ada tanggal untuk persidangan segera diumumkan. 


Sebelum terbang ke Moskow, Navalny yang paling getol mengomentari Putin, merasa percaya diri tak akan ditangkap otoritas setempat karena mengklaim dirinya orang tidak bersalah.


"Tidak mungkin (ditangkap). Saya orang yang tidak bersalah, "kata Navalny sebelum naik pesawat di Bandara Berlin.


Penangkapan blogger tersebut meningkatkan ketegangan di Rusia saat mendekati pemilihan parlemen nasional tahun ini, di mana organisasi Navalny diharapkan aktif dalam upaya mengalahkan kandidat pro-Kremlin.


Menanggapi penangkapan tersebut, Direktur Eksekutif Human Rights Watch, Kenneth Roth mencuit di Twitter bahwa Navalny memutuskan untuk meninggalkan Berlin atas kemauannya sendiri dan tidak berada di bawah tekanan yang jelas untuk pergi dari Jerman.


“Ini adalah keberanian nyata bagi Alexei Navalny untuk kembali ke Rusia, mengingat agen pemerintah sudah pernah mencoba membunuhnya," tweet Roth. "Tapi dia ingin menjadi bagian dari gerakan pro-demokrasi di Rusia, bukan pembangkang di pengasingan."


Penasihat keamanan nasional Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden yakni Jake Sullivan, meminta pihak berwenang Rusia untuk membebaskan Navalny. "Navalny harus segera dibebaskan, dan pelaku serangan keji terhadap nyawanya harus dimintai pertanggungjawaban, ”kata Jake Sullivan dalam tweet.