Terendam Banjir Saat Hujan, Bantaran Sungai Tino Bantaeng Perlu Dikonservasi

Pada Jumat ada 10 rumah terendam akibat sungai meluap

Terendam Banjir Saat Hujan, Bantaran Sungai Tino Bantaeng Perlu Dikonservasi
Banjir merendam pemukiman penduduk akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Tino di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bisappu, Bantaeng. (IST)






KABAR.NEWS, Bantaeng - Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, diguyur hujan lebat pada Jumat (19/11/2021) kemarin. Akibatnya, permukiman penduduk di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bisappu, Bantaeng, mengalami banjir bandang. Beberapa titik juga mengalami hal serupa.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bantaeng, A. Sjafaruddin Magau menjelaskan, banjir tersebut terjadi akibat air Sungai Tino meluap.


Untuk itu, meminta adanya tindak lanjut secara menyeluruh. Salah satunya adalah konservasi daerah hulu dan bantaran sungai, pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan perbaikan tanggul sungai.


Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng, A. Irfan Fajar menyampaikan, setidaknya 10 rumah warga terendam.


"Perabot ada basah tapi bisa diamankan karna airnya cuma lewat bukan tergenang, kejadiannya cuma 30 menit dan langsung surut," ujar A.Irfan kepada wartawan di Bantaeng, Senin (22/11/2021).


Sejauh ini pihaknya, sudah mendistribusikan bantuan logistik yang terdampak bencana banjir. "Sementara ini kita baru kasih bantuan logistik KK yang terdampak," jelasnya.


Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bantaeng, Nasir Awing menjelaskan, cuaca ekstrem yang menyebabkan curah hujan tinggi dan sulit diprediksi, diperkirakan cuaca akan berlangsung sampai bulan Februari tahun depan (2022).


Dia menambahkan, pihaknya selaku pemerintah daerah khususnya DLHK sudah lama menyampaikan bahwa yang pertama apapun kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah termasuk Pemerintah Desa, masyarakat, badan usaha itu sudah ada regulasi di mana 30% dari kawasan itu harus kawasan ruang terbuka hijau artinya harus ada di tanam pohon-pohon penghijauan.


"Itu yang dikaji untuk dokumen lingkungan, analisis lingkungan, sementara ini kita sudah melakukan penanaman penghijauan seperti di Arakeke," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/C