Terancam Degradasi, Kasus Man City berawal dari Dokumen Hacker
* Kasus financial fair play ini menyeret nama Roberto Mancini hingga Pep

KABAR.NEWS, Makassar - Klub sepak bola Liga Premier Inggris, Manchester City menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan pelanggaran terhadap sejumlah peraturan financial fair play.
Liga Premier, operator liga kasta tertinggi Inggris itu mendakwa Man City melakukan banyak pelanggaran financial fair play. Pernyataan itu disampaikan melalui situs resmi mereka pada Senin (6/2/2023).
Man City dibayang-bayangi sanksi yang berat jika dakwaan dari Liga Premier itu terbukti. The Citizens terancam pengurangan poin yang cukup besar. City juga terancam sanksi hukuman turun kasta ke League One atau Liga 1 Inggris.
Menurut pernyataan resmi Liga Premier, pelanggaran itu dilakukan Man City sejak musim 2009/2010 hingga musim atau tahun ini.
Melansir The Times, kasus Man City diselidiki operator liga selama empat tahun berdasarkan dokumen "Football Leaks" yang diperoleh oleh peretas komputer Portugis, Rui Pinto.
Dokumen yang di-hacker itu kemudian diterbitkan oleh situs investigasi Jerman, Der Spiegel. Dari dokumen ini, Liga Premier menuding Man City memanipulasi kesepakatan sponsor dan kontrak bayangan untuk manajer mereka Robert Mancini.
Mancini menangani City periode Desember 2009-Mei 2013. Saat ini dia melatih timnas Italia. Berikutnya, Brian Kidd (Mei 2013-Juni 2013), Manuel Pellegrini (Juni 2013-Juni 2016), dan Pep Guardiola (Juli 2016-sekarang).
Pelanggaran itu mencakup beberapa aspek, antara lain, finansial klub, dugaan numerisasi nilai kontrak dari sejumlah pelatih dan pemain yang pernah membela klub selama periode tersebut, tidak memberikan laporan yang akurat mengenai keuntungan dan keberlangsungan klub.
Dalam rilisnya, Liga Premier akan membentuk komisi independen yang terdiri dari perwakilan Liga dan juga klub-klub peserta. Komisi ini akan segera menyidang Man City secara tertutup dan mempersilakan klub tersebut untuk mengajukan pembelaan atas dakwaan-dakwaan tersebut.
Merespons hasil investigasi Liga Premier, pihak Man City mengaku terkejut. Klub menyebut dugaan pelanggaran ini melibatkan banyak pihak dan materi kasus yang diselidiki Liga Premier.
"Klub menyambut peninjauan masalah ini oleh Komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya," tulis pernyataan Man City.