Temui Gubernur, TP sebut Penyebab Banjir Parepare berasal dari Sidrap

* Ajak Barru dan Sidrap bersinergi mitigasi bencana

Temui Gubernur, TP sebut Penyebab Banjir Parepare berasal dari Sidrap
Wali Kota Parepare Taufan Pawe (kedua kiri) menemui Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin (6/2/2023). (IST/HMS)






KABAR.NEWS, Makassar - Sehari setelah memimpin jajaran Pemerintah Kota Parepare meninjau titik lokasi terdampak bencana banjir, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe langsung menemui Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin (6/2/2023).


Kepada Gubernur, TP akronim Taufan Pawe, melaporkan kondisi Parepare pasca bencana banjir yang terjadi pada Rabu, 1 Februari 2023 dan langkah-langkah penanganan darurat yang dilakukan sesuai kewenangan Pemkot Parepare. 


TP berharap sinergitas Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk penanganan dampak bencana dan langkah pencegahan dampak bencana yang lebih besar. 


Karena itu, TP mengajak Pemprov Sulsel dan daerah tetangga seperti Barru dan Sidrap, untuk duduk bersama satu meja membahas penanganan bencana. 


Itu karena ditengarai aktivitas masyarakat di daerah tetangga Parepare seperti penambangan galian C turut berkontribusi terhadap bencana banjir di Parepare. 


"Pemprov harus lihat hubungan sebab akibat. Karena saya dapat informasi bahwa di Tegal (Parepare) itu banjir antara lain disebabkan perilaku perusahaan kincir (PLTB Sidrap). Jadi perlu duduk bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap dan Pemerintah Kabupaten Barru," kata TP dalam keterangan tertulis. 


Ketua DPD Partai Golkar Sulsel ini menekankan, dibutuhkan sinergitas Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk lindungi masyarakat dari dampak bencana.


TP mengemukakan, mitigasi bencana harus dipikirkan bersama Pemerintah Pusat dan Provinsi. Sungai Karajae dan Sungai Jawi-jawi yang meluap saat terjadinya banjir di Parepare, menjadi ancaman serius bagi masyarakat khususnya di daerah aliran sungai (DAS). 


Pemkot Parepare, kata Taufan Pawe, sudah mengusulkan agar kedua sungai itu dikeruk atau dibangun dinding beton penahan banjir (sheet pile) di kedua sisi sungai ataupun langkah-langkah mitigasi lainnya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Kementerian PUPR.


"Pengerukan sedimen dan pembangunan sheet pile di kedua sisi sungai itu adalah domain Pusat dan Provinsi. Kalau itu sudah ada, bisa dijamin masyarakat kami 50 persen aman jika terjadi banjir," tandas Wali Kota Parepare dua periode ini.


Penulis: Arsyad/C