Tak Terima Lurah Dicopot, Warga Cegat Wabup Jeneponto

"Kami masyarakat Balang Beru menolak pemberhentian Pak Lurah. Kembalikan lurah kami, kami menolak lurah baru,"

Tak Terima Lurah Dicopot, Warga Cegat Wabup Jeneponto
Ketgam: Wakil Bupati, Paris Yasir saat melakukan perbincangan kepada beberapa mantan lingkungan di Kelurahan Balang Beru. 

KABAR.NEWS, Jeneponto - Puluhan warga di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, mendatangi kantor Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu dengan melakukan penyegelan kantor, pada Jum'at, (01/01/2021) kemarin. 

Reaksi tersebut dilakukan, buntut dari pergantian, Suhardi Badolai sebagai lurah yang baru  menjabat 6 bulan terakhir.Aksi penyegelan itu, dilakukan dengan cara menutup pintu kantor kelurahan menggunakan balok kayu serta pagar kantor digembok.

Di depannya kemudian dipasang spanduk penolakan yang di atasnya dibubuhi tandatangan warga. "Kami masyarakat Balang Beru menolak pemberhentian Pak Lurah. Kembalikan lurah kami, kami menolak lurah baru," bunyi spanduk tersebut. 

Salah satu tokoh pemuda di Balang Beru, Herdiawan mengatakan, kedatangan warga tersebut atas rasa kekecewaan terhadap pemberhentian kepala kelurahan.

Dia menilai, bahwa pemberhentian kepala kelurahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah itu kemudian tidak ada yang mendasari.

Olehnya itu, pihaknya menyampaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah kecamatan yang sampai saat ini belum juga menindaklanjuti proses pemberhentian beberapa kepala lingkungan. 

"Kemudian kami mau menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kami kepada pemerintah kecamatan yang sampai hari ini, tidak menindaklanjuti proses pemberhentian kepala lingkungan dan beberapa kepala lingkungan  lainnya," ujarnya kepada Kabar.News.

Dia menambah, bahwa mayoritas masyarakat sudah tidak menginginkan Hairuddin kembali menjabat sebagai Kepala lingkungan. 

Diperparah lagi, Wakil Bupati (Wabup)Jeneponto, Paris Yasir dinilai terlalu jauh mencampuri permasalah ini sampai ke tingkat lingkungan. 

"Tapi yang disesalkan masyarakat ada salah satu pimpinan daerah yang kemudian mengintervensi sampai ke tingkat lingkungan ini. Nah ini kemudian yang diterima oleh masyarakat," ungkapnya. 

Hal itu terbongkar setelah masyarakat mendapati Wabup  beberapa malam lalu, di salah satu rumah kepala lingkungan yang di copot yakni Hairuddin. Saat didapati oleh warga, wakil bupati sempat ditahan. 

"Bahkan saya harus sampaikan jujur bahwa beberapa malam lalu masyarakat Balang Beru itu menahan Wakil Bupati, Paris Yasir, yang berkunjung ke rumah mantan lingkungan yang kami tidak tahu apa maksud tujuannya," terangnya. 

Namun, warga meyakini bahwa kedatangan wabup ke rumah lingkungan ini, mencoba untuk melakukan intervensi apa yang diinginkan warga Balang Beru. 

"Tapi yang pasti masyarakat yakin bahwa pak wakil bupati ini mencoba untuk melakukan intervensi apa yang kemudian di inginkan masyarakat Balang Beru," paparnya.

Dia menyakini bahwa pencopotan Lurah Balang Beru itu berkaitan dengan pemberhentian kepala lingkungan Hairuddin. 

"Saya yakini itu, bahwa memang kami sangat curiga bahwa pak lurah ini diberhentikan hanya persoalan pak lurah memberhentikan beberapa kepala lingkungan. Sehingga itu berimbas pada pencopotan kepala lurah," pungkasnya.

Catatan:

Ada kekeliruan dalam kata 'sandera' pada judul berita sebelumnya (yakni " Tak Terima Lurah Dicopot,Warga Sandera Wabup Jeneponto. Sehingga Pihak redaksi segera memperbaiki kekeliruan dengan merevisi (judul baru).

Pihak redaksi kabar.news meminta maaf atas kekeliruan tersebut kepada para pembaca. Terutama kepada Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yasir, yang merupakan pihak terkait dalam berita tersebut. 

Seluruh konten visual, di dalam artikel maupun yang dibagikan di kanal media sosial yang berkaitan dengan konten kabar.news sudah menjadi tanggungjawab redaksi.

Penulis: Akbar Razak/A