Syahar Desak Andi Sudirman Penuhi Janji Aspal Jalan Rappang-Pinrang dan Soppeng

*Sudah tiga tahun dijanji, padahal anggaran ada

Syahar Desak Andi Sudirman Penuhi Janji Aspal Jalan Rappang-Pinrang dan Soppeng
Salah satu ruas jalan yang rusak menghubungkan Rappang Kabupaten Sidrap dengan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. (IST/HO)






KABAR.NEWS, Makassar - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Fraksi NasDem, Syaharuddin Alrif, mendesak Pelaksana Tugas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman untuk mengarahkan jajarannya mengaspal jalan rusak yang menghubungkan Kabupaten Sidrap dengan Pinrang, serta jalan penghubung Soppeng - Sidrap.


Desakan pria yang akrab disapa Syahar itu, berdasarkan aspirasi masyarakat Pinrang dan Sidrap yang kurang-lebih tiga tahun terakhir melintasi buruknya jalan tersebut. Mereka bahkan sudah sering dijanji bahwa jalanan itu akan diaspal.


"Kasihan rakyat sudah 3 tahunmi dijanji dan setiap hari melewati jalanan rusak di ruas jalan poros provinsi itu. Pinrang, Sidrap dan Soppeng juga bagian dari Sulawesi Selatan," kata Syahar melalui keterangan tertulisnya di Makassar, Selasa (15/2/2022).


Menurut Syahar yang juga legislator asal Sidrap ini, kondisi jalan berlubang yang menghubungan Rappang Sidrap - Pinrang serta ruas Soppeng-Sidrap mengakibatkan kemacetan tiap hari di jalan itu.


Tak hanya itu, Syahar mengklaim kerusakan jalan poros Rappang-Pinrang dan Soppeng ke Sidrap, turut mempengaruhi tingginya angka kecelakaan di lokasi tersebut. Dia lantas membagikan video sebuah kendaraan yang shockbreaeker rusak karena tak kuat melaju di jalan tersebut.


"Dan membuat biaya transportasi ke jalur itu yg tinggi sehingga membuat harga - harga naik karena dampak biaya transportasi," katanya.


Sekretaris NasDem Sulsel itu mengaku bingung mengapa pemprov tak kunjung mengaspal ruas Soppeng-Sidrap. Padahal, APBD tahun 2022 telah menganggarkan ruas tersebut sebesar Rp45,5 miliar. Begitu juga dengan ruas Pinrang ke Rappang Sidrap senilai Rp32 miliar.


Syahar berpendapat, jika tahun ini ruas Rappang-Pinrang dan Soppeng tidak diaspal, maka anggaran tersebut tidak terserap dan masyarakat sendiri yang dirugikan atas lambannya Pemprov Sulsel.


"Kalau lebih cepat diproses di triwulan satu atau Januari sampai Maret, maka berdampak juga ke kualitas pekerjaan karena tidak terburu-buru. Khawatir kalau nanti triwulan ketiga baru diproses, maka tidak dijamin bisa selesai sampai akhir tahun dan kualitas pekerjaan tidak maksimal," tandas Syahar.