Stok Terbatas, Masalah Klasik Harga Cabai Melambung
Kini naik dikisaran Rp45 ribu per kg, yang sebelumnya hanya Rp20 ribu saja per kg.

KABAR.NEWS, Jeneponto--Harga cabai di sejumlah daerah mengalami kenaikan. Pedagang di Pasar Tradisional Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menyebut cuaca buruk sebagai masalah klasik penyebab harga cabai melambung tinggi di pasaran.
Seperti yang diungkapkan oleh salah sorang pedagang, Iyati. Dia mengatakan cuaca buruk menyebabkan panen cabai mengalami masalah, alhasil mempengaruhi harga jual. Kini naik dikisaran Rp45 ribu per kg, yang sebelumnya hanya Rp20 ribu saja per kg.
"Lombok kecil harganya naik Rp 45 ribu perkilo, dulu cuman Rp 20 ribu saja," ujarnya kepada Kabar.News, Minggu, (10/01/2021).Karena panen yang bermasalah, stok cabe di petani mengalami kekurangan."Karena kurang lombok di musim hujan, makanya naik harganya apalagi kurang barangnya,"tambahnya.
Sementara itu, pedagang lainnya bernama Dg Kebo mengaku, bahwa harga lombok merah turun drastis.Dimana harga sebelumnya sebesar Rp40 ribu perkilo, sekarang hanya Rp 20 perkilo saja.
"Lombok besar dulu naik Rp40 ribu, sekarang turun Rp20 ribu," ungkapnya. Penyebabnya, kata dia, karena stok lombok merah di petani banyak."Dia (petani) banyak punya lombok besar," pungkasnya.
Harga komoditas pangan belakangan ini diakui pedagang tidak menentu, beberapa kebutuhan pokok ada yang mengalami kenaikan harga ada pula yang turun di awal tahun 2021 ini.
Dimana kenaikan dan penurunan harga pangan ini terjadi sejak 10 hari terakhir.Akibatnya, daya beli masyarakat di Pasar Tradisional Karisa, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan cukup sepi dibanding hari-hari biasa.
Penulis: Akbar Razak/B