Sosok Tammy Helen, dari Operator Telepon hingga Pimpin Aston Makassar
* General Manager baru Aston Makassar

KABAR.NEWS, Makassar - Hotel Aston Makassar punya General Manager atau GM yang baru. Dia adalah Tammy Helen Rotty, perempuan sarat pengalaman di dunia perhotelan yang kini menjabat orang nomor wahid di hotel berbintag empat tersebut.
Helen baru dua bulan menjabat General Manager Aston Makassar. Sebelum menduduki jabatan itu, ibu dua anak ini butuh waktu 22 tahun meniti karir dan eksistensinya untuk sampai di posisi tersebut.
Helen pertama kali masuk dunia perhotelan dengan bertugas sebagai operator telepon di Hotel Sahid Makassar pada tahun 2000. Saat itu usianya masih 21 tahun.
Menceritakan pengalamannya sebagai pegawai operator telepon, Helen mengaku harus siap setiap saat mengangkat telepon sebelum berdering tiga kali. Tujuannya untuk menyambungkan panggilan tersebut ke kamar-kamar hotel atau sekadar membuat catatan.
"Saya sampai hapal di luar kepala beberapa kalimat dan nomer telpon perusahaan tertentu saking seringnya ditelepon," kata Helen dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Satu tahun bekerja di Sahid, Helen hengkang ke Hotel Aryaduta Makassar. Delapan tahun di sana, Helen bekerja masih sebagai operator telepon, Staff Bussiness Center, Front Office hingga jabatan tertinggi sebagai Sales Manager.
Dalam rentang tahun 2008 sampai 2013 membangun karir, Helen mala melintang dari satu hotel ke hotel lain. Hingga akhirnya perempuan hobi nonton ini menjadi bagian dari Aston Makassar.
Di Aston Makassar kinerja cemerlang Helen dihargai, sehingga membuatnya bertahan selama hampir sepuluh tahun hingga kini. Ada alasan khusus mengapa Helen bertahan di hotel naungan manajemen Archipelago tersebut.
"Pekerjaan yang bagus menurut saya, bukan saja sekadar jenjang karir yang pasti. Tapi atmosfer kerja yang nyaman. Rekan-rekan yang supportif, pemilik usaha yang baik, itu semua jadi faktor penentu seorang betah bekerja," kata Helen yang mengganti posisi Joko Budi di Aston Makassar.
Di Aston, Helen memulai karirnya sebagai sales manager, lalu menduduki jabatan Assistant Director of Sales kemudian menjadi Director of Sales selama 6 tahun sebelum diangkat menjadi General Manager pada Agustus 2022. Helen pun punya mimpi besar mengembangkan hotel ini.
"Visi utamanya, tentu saja mendapatkan revenue lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, dan untuk mewujudkan itu lah bagaimana kita bekerja. Bukan cuma saya tapi seluruh tim," ungkap Alumni Akademi Pariwisata Makassar ini.
Helen bilang, satu-satunya pembeda hotel satu dengan hotel lainnya adalah kualitas pelayanan dan kualitas produk yang ditawarkan kepada publik. "Kalau dibilang room, meeting room, semua hotel punya. Jadi apa yang membedakan? Pelayanan," katanya.
Pelayanan yang dimaksud Helen adalah kemampuan seluruh staf hotel memberikan kesan terbaik kepada pelanggan, mulai dari mengginjakkan kaki di hotel hingga meninggalkan hotel. Kesan yang didapatkan pelanggan inilah yang harus terus ditingkatkan.
"Kami terus terang, sebagai hotel lama, lama yah, karena sudah lebih sepuluh tahun, kami sadar akan selalu ada hotel-hotel baru. Orang penasaran dan mau coba, itu wajar. Tapi apakah mereka akan berpaling dari Aston atau kembali lagi? Itu ditentukan dari kualitas pelayanan," kata Helen.
Selain itu, lanjut Helen, salah satu yang ingin ditingkatkan sebagai General Manager Aston Makassar adalah inovasi dari dapur hotel. Helen mendorong para chef untuk terus berinovasi dan menciptakan menu-menu baru yang bisa dinikmati pengunjung.
"Kalau tidak bisa sebulan sekali ciptakan menu baru, minimal dua atau tiga bulan sekali harus ada. Kita kan harus tetap berinovasi," pungkas Helen.
Penulis: Irvan Abdullah/C