Solusi PUPR Bantaeng Tangani Banjir di Terminal dan Pasar Sentral
Sedang dilakukan pengkajian

KABAR.NEWS, Bantaeng - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mulai mendeteksi wilayah rawan banjir saat musim penghujan tiba. Salah satunya adalah kawasan terminal angkutan umum.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bantaeng, Andi Sjafaruddin Magau mengatakan, banjir di Bantaeng terjadi di beberapa titik. Penyebab banjir pun berbeda-beda. Meski demikian, beberapa titik sedang dikaji solusinya dan akan segera ditangani.
"Ada beberapa titik. Seperti di terminal itu, kami sudah siapkan solusi jangka pendeknya," kata Sjafaruddin Magau dalam keterangan tertulis, Minggu (28/11/2021).
Menurutnya, terminal dan Pasar Sentral Bantaeng secara geologi merupakan tanah cekungan. Kawasan ini memang paling terdampak banjir saat musim penghujan.
Oleh karena itu, Dinas PUPR telah mengajukan anggaran perbaikan dan sistem penggantian saluran air yang dilengkapi holder sistem pompanisasi.
"Kita akan siapkan sistem penggantian saluran air yang dilengkapi holder pompanisasi. Ada dua pompa yang akan bekerja, jika curah hujan mulai tinggi di kawasan terminal ini," jelas dia.
Dia mengatakan, anggaran untuk penggantian saluran air penanganan banjir di terminal ini sudah ajukan ke DPRD untuk dibahas di APBD Pokok 2022. Dia berharap, dengan anggaran ini, penanganan banjir di kawasan terminal sudah bisa ditangani secepat mungkin.
Selain kawasan banjir, Dinas PUPR juga mendeteksi banjir di kawasan Bissappu dan Arakeke. Ada beberapa penyebab banjir di kedua kawasan ini. Di antaranya adalah perbaikan saluran air, drainase pedestrian hingga pembangunan cekdam.
Dia menambahkan, titik-titik banjir lainnya juga masih dalam proses analisa penyebabnya. Saat ini, Pemkab Bantaeng telah bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin untuk menganalisa solusi dan penyebab banjir di daerah lainnya.
"Kita sudah membahas ini dengan ahli dari Unhas. Kajian ini perlu dilakukan agar kita tidak salah menginvestasikan dana daerah," jelas dia.
Dia menambahkan, upaya itu adalah upaya jangka pendek yang disiapkan oleh Dinas PUPR. Pemerintah juga sudah tengah mempersiapkan jangka panjang. Dia mencontohkan, ada beberapa wilayah yang mengalami degradasi lingkungan.
"Kita mempersiapkan, upaya jangka panjang juga. Dugaan sementara ada terjadi degradasi lingkungan. Ada tutupan lahan yang mulai habis. Tidak hanya di Bantaeng, juga ada di batas. Ini perlu melalui analisa," pungkasnya.
Penulis: Akbar Razak/C