Serikat Pekerja Celebes Tolak IPO Pertamina Geothermal Energy
* Disebut sebagai upaya privatisasi PT Pertamina

KABAR.NEWS, Makassar – Keputusan Pemerintah memprivatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan cara menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO), ditentang serikat pekerja di lingkungan Pertamina. Salah satunya Serikat Pekerja Celebes (SP Celebes).
SP Celebes yang berpusat di area Sulawesi sebagai salah satu konstituen Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), dengan tegas menolak IPO PGE serta upaya privatisasi Pertamina dan afiliasinya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umumnya, Fakhrul Islam bersama pengurusnya saat pertemuan bersama awak media di Max Coffe, Jalan Ratulangi, Kota Makassar, Senin (13/2/2023).
"Proses privatisasi PGE oleh pemerintah melalui kementerian terkait, patut diduga bahwa ada aksi korporasi yang tidak berlandaskan kajian yang pruden dan tanpa due diligence yang dapat dipertanggung jawabkan," ungkap Fakhrul
Sehingga menurutnya, kebijakan tersebut cenderung menguntungkan sekelompok golongan tertentu, bukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat umum. Hal itu menurutnya juga bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945, agenda IPO juga melabrak aturan UU Nomor 22 tahun 2021 tentang Migas.
Lebih lanjut pihaknya menilai, sama sekali tidak menemukan urgensi dari rencana IPO selain untuk menjual Asset kepada pihak swasta/asing yang menguntungkan para pemburu rente yang jauh dari semangat nilai-nilai nasionalisme.
"Apa urgensinya? dengan pelepasan saham kepemilikan 25 persen yang hanya berkisar 9,7 Triliun, hal ini di lakukan semua kemudahan, ditengah semua pencapaian berbagai prestasi dari PT PGE yang mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun dengan mengukir sejarah keuntungan tertinggi di tahun 2022 dengan torehan laba tidak kurang dari Rp57 triliun" tuturnya.
Selain hal tersebut, patut diduga pula, bahwa akan terjadi lari aksi korporasi setiap terhadap badan usaha strategis lainnya yang merupakan cabang produksi penting sab menguasai hajat hidup orang banyak di tubuh Pertamina.
"Olehnya itu, FSPPB sebagai induk organisasi yang menghimpun 24 serikat pekerja di lingkungan Pertamina yang sesuai perangnya dan tanggung jawab sebagai anak bangsa menolak dengan tegas IPO serta privatisasi Pertamina dan afiliasinya," tegas Fakhrul.
Fakhrul berharap, penolakan ini mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dan terkhusus seluruh insan pekerja Pertamina d imanapun berada.
"Kami mohon dukungan dalam perjuangan menjaga keutuhan Pertamina tetap 100 persen milik negara," tandasnya.