Sekprov Sulsel minta Semua Pihak Jaga Hewan Kurban dari Virus PMK
- Dibahas pada Rakor Forkopimda Sulsel

KABAR.NEWS, Makassar - Kesehatan hewan kurban menjadi perhatian utama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam mempersiapkan Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 10 Juli 2022.
Sekretaris Provinsi atau Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani mengatakan, keamanan hewan dari virus penyakit mulut dan kuku atau PMK adalah tanggung jawab semua pihak.
Dalam rakor Idul Adha di Makassar, Rabu (6/7)2022), Abdul Hayat menekankan perlu kehati-hatian dalam menerima maupun mengirim hewan setelah adanya edaran menteri terkait Foot and Mouth Disease (FMD) di beberapa provinsi di Indonesia.
"Ini adalah tugas yang dilakukan antara seluruh daerah yang ada di Indonesia. Maka saatnya sekarang, secara simultan kepala daerah sama-sama fokus menghadapi masalah ini," kata Hayat dikutip dari laman Pemprov Sulsel.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Hayat memberikan kesempatan kepada Bupati Bone, Bupati Sinjai dan Wali Kota Palopo untuk menyampaikan kendala soal kebutuhan hewan kurban di daerah masing-masing.
"Mungkin saja ada dari teman-teman yang lain, yang ingin mendapatkan penjelasan secara teknis untuk daerah seperti Toraja Enrekang, Bulukumba, Bone dan daerah lainnya," lanjut Abdul Hayat.
Sementara, Karo OPS Polda Sulsel, Kombes Pol Abdul Rizal, menyampaikan, pihak kepolisian sudah melakukan pemantauan dan menyiapkan pos-pos keamanan khusus untuk Hari Raya Iduladha.
"Izin menyampaikan, kami sudah menyiapkan pos-pos keamanan khusus untuk setiap perbatasan dan ada juga titik lainnya," ucapnya.
Mewakili Pangdam Hasanuddin, Asops Kasdam Kolonel Infanteri Agustatius Sitepu menegaskan kesehatan hewan kurban dari virus PMK merupakan tanggung jawab moral bagi semua, terutama TNI untuk mengawal.
"Jadi kami dari Kodam siap membantu untuk bagaimana menyambut Hari Raya Idhuladha," kata Agustatius.
Menurut Agustatius, banyak masyarakat yang menggantungkan harapan dan nasibnya dengan menjual sapi, kerbau dan kambing untuk dikurban. Apalagi, bisa jadi masyarakat memelihara hewan tersebut untuk biaya kuliah anaknya atau untuk kebutuhan lainnya.
"Ini adalah tanggung jawab moral kita, kalau ada hewannya yang terjangkit. Jadi kami juga menyampaikan jangan sampai ada hewan peliharaan masyarakat yang satu-satunya dan bisa jadi itu untuk biaya kuliah anaknya," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asintel Kejati Sulsel Yosta Komi mengajak stakeholder untuk sama-sama menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat terkait dengan virus hewan.
Menurut dia, kerja Dinas Kominfo menjadi penunjang penyebaran informasi yang akurat untuk dikonsumsi masyarakat umum. Apalagi informasi terkait perbedaan hari pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
"Mari kita sama-sama Kominfo untuk melihat bagaimana perbedaan informasi terkait perbedaan Hari Raya Iduladha. Kita semua sama-sama bekerja, mudah-mudahan tidak ada masalah untuk persiapan penyambutan Hari Raya Iduladha," tandas dia.