Satu Pelajar Tenggelam di Pung Bunga Maros Ditemukan Tewas

Ditemukan tewas dan satu korban lainnya masih dicari

Satu Pelajar Tenggelam di Pung Bunga Maros Ditemukan Tewas
Proses evakuasi jenazah yang tenggelam di Air Terjun Pung Bunga Maros, Rabu (10/2/2021). (KABAR.NEWS/Fahrul)






KABAR.NEWS, Maros - Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu pelajar yang tenggelam di Air Terjun Pung Bunga, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (10/2/2021) petang.


Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia bernama inisial RS. Dia ditemukan setelah tim menyelam dan menyisir aliran sungai Air Terjun Pung Bunga Maros. Satu korban lainnya bernama IS belum ditemukan. (Baca juga: Kronologi 2 Pelajar Tenggelam di Pung Bunga Maros, Niat Rekreasi Sebelum Ujian)


"Alhamdulillah penyelaman pertama sekitar 5 menit membuahkan hasil, sekitar pukul 17.40 tadi salah satu korban ditemukan atas nama Raihan Saputra, 18 tahun. Korban ditemukan di kedalaman sekitar 5 meter di bawah permukaan air," kata Komandan Tim (Dantim) SAR Makassar, Darul Astiyadi, di Maros.


Astiyadi melanjutkan, meski Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD dan Damkar Maros telah menemukan satu korban, namun untuk pencarian korban yang belum ditemukan harus dihentikan karena waktu terbatas. Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian pada esok hari. 

"Hari mulai gelap jadi pencarian harus kami hentikan. Apalagi airnya cukup dingin, arusnya deras dan visibilitas di dalam air hanya 20 cm jadi tim agak kesulitan. Selanjutnya kita hanya lakukan pemantauan dari permukaan air," ungkapnya. 


Sementara itu jasad korban saat ini tengah dievakuasi dan akan dibawa ke RSUD Salewangang Maros. 


Diberitakan sebelumnya, kedua pelajar SMK Kartika Makassar tersebut tenggelam di Air Terjun Pung Bunga Maros saat hendak rekreasi sebelum melaksanakan ujian di sekolah. 


Salah satu rekan korban menuturkan, IS adalah orang pertama yang tenggelam, namun RS yang berusaha menolong akhirnya juga ikut  tenggelam dan tidak tertolong. (Baca juga:Air Terjun Pung Bunga Maros Kembali Telan Korban, Kini Mahasiswa UMI)


"Kami sebenarnya sudah peringkat jangan turun ke air, tapi dia (IS) mau negetes kedalaman di sekitar batu. Saat turun air di sekitar batu di terpeleset dan tenggelam," katanya, di lokasi.

Penulis: Fahrul/A