Sapi untuk Korban Banjir Jeneponto Disorot karena Kurus Hingga Mati

* Bantuan tersebut dianggarkan oleh BPBD Jeneponto senilai miliaran rupiah

Sapi untuk Korban Banjir Jeneponto Disorot karena Kurus Hingga Mati
Kondisi anak sapi bantuan untuk korban banjir yang berada diperternakan Dinas Peternakan Jeneponto. (IST)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Anggaran miliaran pengadaan ratusan ekor Sapi oleh Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, disorot.


Pengadaan ini disorot karena kondisi anak sapi yang dibeli BPBD dan diternak oleh Dinas Peternakan Jeneponto untuk korban banjir tahun 2019, terlihat sangat kurus.


Sorotan soal kondisi sapi dan anggaran miliaran itu datang dari Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Jeneponto, Edy Subarga.


"Fakta di lapangan menunjukkan kondisi saat ini, sapi dengan jumlah 150 ekor dalam kondisi kurus tanpa makanan sepertu tidak terurus secara benar. Sampai - sampai pengakuan warga sudah ada yang mati," kata Edy Subarga saat dihubungi, Minggu (20/11/2022).


Ia menduga sapi itu tak diurus secara benar. Seperti halnya yang diternak di Desa Bululoe, Kecamatan Turatea. Di sana terdapat 30 ekor sapi dengan kondisi memprihatinkan. 


"Bantuan sapi BPBD di Desa Bululoe diduga, Puskeswan tidak bekerja secara profesional," jelasnya.


Selain kondisi badannya yang kurus, beberapa sapi juga mengalami penyakit bahkan sudah ada yang dilaporkan mati.


"Diduga beberapa sapi tersebut mengalami penyakit mata, ada juga satu ekor yang patah. Dua ekor yang mati harus diganti," Edy.


Menurutnya, pengadaan sapi tersebut menelan anggaran Rp1,1 miliar. Sapi ini rencananya diberikan kepada warga yang terdampak banjir bandang Jeneponto yang tersebar pada sejumlah desa.


"30 ekor di Desa Bululoe, Kecamatan Turatea, 30 ekor di Kelurahan Balang, 30 ekor di Kelurahan Tolo, 30 ekor di Desa Maccini Baji, 30 ekor di Desa Palajau," terangnya.


Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Desa Bululoe, Taju, menolak untuk memberikan keterangan saat dikonfirmasi. Ia hanya menyarankan agar rumahnya didatangi.


"Begini bagus pak datang maki dulu ke sini (rumah, red) ada yang mau diisi buku tamu, supaya kita bisa saling kenal," kata Taju.


Penulis: Akbar Razak/B