Salat Tarawih di Masjid Makassar Bakal Dibagi Tiap Kelompok

Masih wacana, ruang penyintas dan non-penyintas dibagi

Salat Tarawih di Masjid Makassar Bakal Dibagi Tiap Kelompok
Foto ilustrasi salat berjamaah di Masjid. (KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Makassar - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah menyiapkan skenario protokol kesehatan untuk membuka masjid bagi umat muslim pada Puasa Ramadan tahun ini. 


Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto mengatakan, ibadah Salat Tarawih di masjid-masjid  selama Ramadan rencananya akan dibagi per kelompok, berdasarkan status kesehatannya.


Bagi kelompok penyintas dan orang-orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19, Danny menyarankan untuk melakukan Salat Tarawih di luar ruangan masjid. 


"Maka yang sudah vaksin dan sudah jadi penyintas, itu masjid membuka dua ruang, ruang luar dan dalamnya. Ruang luar itu bagi orang yang sudah vaksin, dibuktikan dengan barcodenya, nanti ada aplikasi pembacanya," tutur Danny di Balai Kota Makassar, Rabu (24/3/2021). 


Sementara bagi kalangan penyintas Covid-19, kata Danny, disarankan untuk berada di dalam masjid. Sementara yang belum vaksin dan belum terpapar Covid-19 bisa berada di halaman masjid saja. 


"Dan penyintas, itu bisa di dalam ruangan. Artinya orang yang sudah memiliki kekebalan. Yang belum vaksin, itu dia di halaman masjid. Ini usulan, silahkan berpendapat sebelum kami membuat keputusan," harap Danny.


Danny menegaskan pihaknya meminta pertimbangan warga sebelum menerapkan kebijakan ini pada ramadan nanti. Pemkot Makassar terbuka mengenai keputusan masyarakat terakhir bulan suci.


"Saya meminta pendapat masyarakat, demi kesehatan masyarakat, demi keselamatan rakyat, saya dengan ibu Fatma mengusulkan ke masyarakat harus ada yang namanya keputusan kemandirian masyarakat," paparnya.


Sementara itu, Danny juga menjamin bahwa pelaksanaan Makassar Recover dengan pendeteksian awal pada masyarakat akan selesai sebelum bulan Ramadan. 


"Harus. Karena kami turun awal itu belum klinis, belum pake GeNose, kita akan turun medical record dulu, aktifkan barcode siapa yang sudah penyintas, dia sembuh kapan. Kita akan mengukur dulu," tandasnya.


Penulis: Fitria Nugrah Madani/B