Salah Minum Obat, Kiper Ajax Diskors Bermain Satu Tahun
Gagal tes doping

KABAR.NEWS - Penjaga gawang Ajax Amsterdam dan Timnas Kamerun, Andre Onana dilarang bermain sepak bola selama setahun oleh UEFA karena pelanggaran doping.
Melansir BBC Sport, Jumat (5/2/2021) pemain berusia 24 tahun itu terbukti menkonsumsi zat terlarang furosemide, setelah hasil pemeriksaan pada Oktober 2020 yang baru ini dikeluarkan.
Menurut Ajax, Onana salah meminum obat milik istrinya saat dia merasa tidak enak badan. Sanksi ini dianggap memberatkan sang pemain dan klub Eredivisie itu akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Onana membantah menggunakan doping dan mengaku bahwa hanya salah meminum obat. Dia mengira obat istrinya sama dengan aspirin karena kemasan yang "hampir identik". Hukuman UEFA dianggap berlebihan dan proporsional.
"Semuanya adalah akibat kesalahan manusia. Semua orang tahu bahwa saya menjalani hidup yang sangat sehat, dan sejak saya memulai karir olahraga saya, saya selalu menentang keras penggunaan doping dan saya mengutuk setiap perilaku yang tidak sportif," kata Onana pada unggahannya di Twitter, Jumat.
"Saya tidak perlu menggunakan doping untuk lebih meningkatkan karir olahraga saya," tegas kiper utama Ajax ini.
Jika banding Ajax ditolak pengadilan Arbitrase Olahraga, Onana yang memiliki 18 caps untuk Kamerun, akan absen di Piala Afrika yang tertunda. Kamerun adalah negara tuan rumah turnamen yang sedianya digelar pada Januari 2022.
Managing Director Ajax Edwin van der Sar berkata secara tegas bahwa klubnya menolak penggunaan obat-obat terlarang. "Kami secara eksplisit menolak obat-obatan yang meningkatkan kinerja. Kami jelas mendukung olahraga yang bersih," kata eks kiper Manchester United itu.
"Ini adalah kemunduran yang mengerikan, untuk Andre sendiri, tetapi tentunya juga bagi kami sebagai klub. Andre adalah penjaga gawang top, yang telah membuktikan nilainya untuk Ajax selama bertahun-tahun dan sangat populer di kalangan penggemar," sesal van der Sar.
"Kami berharap untuk hukuman bersyarat atau suspensi jauh lebih pendek dari 12 bulan ini, karena itu bisa dibilang tidak dimaksudkan untuk memperkuat tubuhnya," tandas Edwin.