RSUD Jeneponto Butuh Banyak Stok Darah untuk Persalinan Ibu Hamil

Hingga saat ini stok habis

RSUD Jeneponto Butuh Banyak Stok Darah untuk Persalinan Ibu Hamil
Dokter Ahli Kebidanan, Hariady. (KABAR.NEWS/Akbar Razak)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, membutuhkan stok darah yang cukup banyak untuk menangani pasien ibu hamil yang akan dan pasca melahirkan. 


Hal itu diakui Dokter Ahli Kebidanan RSUD Jeneponto, Hariady. Dia menyebut, sejak pandemi Covid-19, ada banyak perempuan hamil yang membutuhkan darah saat terjadi postpartum hingga plasenter. (Baca juga: Dinkes Jeneponto menemukan lima Bumil terinfeksi HIV)


"Selama Covid ini tambah banyak orang melahirkan di rumah sakit. Paling banyak membutuhkan darah di mana-mana adalah kebidanan. Karena ada namanya pendarahan Pospartum, ada namanya Plasenter tidak lahir," ujarnya kepada KABAR.NEWS saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/8/2021) kemarin.


Meski demikian, ada beberapa perempuan yang gagal melahirkan lantaran mengalami pendarahan. Sehingga, membutuhkan stok darah. "Makanya itu pasien biasa tidak lahir, nah itu yang banyak pendarahan," jelasnya.


Dia mengaku bahwa sebagian warga Jeneponto tak ada yang mau mendonorkan darahnya meski salah satu keluarga mereka tengah melahirkan. 


"Susahnya lagi di sini masyarakat jarang ada yang mau mendonor. Biar keluarganya takut. Karena biasanya seminggu setelah mendonor meninggal karena keluar darahnya. Itu termakan isu hoaks," jelasnya.


Dia juga berharap adanya peran serta dari seluruh elemen untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Sehingga ketika terdapat pasien pendarahan stok darah tersedia.


"Bagaimana caranya kita mengedukasi masyarakat supaya ada keluarganya sebelum dia melahirkan di persiapkan memang. Misalnya, istrinya darah A, cari orang siapa yang darah A, kalau ada pendarahan enak," ungkapnya.


Dia menjelaskan, saat ini RSUD Jeneponto khususnya di ruang persalinan sangat membutuhkan darah dengan golongan bervariasi. Pengeluaran darah dalam seharipun tak menentu. (Baca juga: Inkubator Terbatas, Ibu Hamil di Makassar Ditolak 4 Rumah Sakit)


"Yang paling banyak itu darah A dan B. Tidak menentu, kaya ini dia butuh 4 kantong, biasa meninggal kalau di operasi," terangnya.


Dokter Hariady yang sudah 18 tahun bergelut di bidang kebidanan ini mengatakan, hingga sekarang stok darah tersebut tidak ada alias kosong.


"Tidak ada, apalagi sekarang kan musim melahirkan yang waktu bulan 1 kebijakan di rumah saja, waktunya melahirkan sekarang karena sudah bulan 8," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/B