Respon BPOM dan Wamenkes Soal Polemik Vaksin AstraZeneca

BPOM memastikan kehati-hatian saat melakukan uji vaksi AstraZeneca.

Respon BPOM dan Wamenkes Soal Polemik Vaksin AstraZeneca
Ilustrasi vaksinasi. (Foto: KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Jakarta - Keamanan vaksin AstraZeneca menjadi polemik di Indonesia setelah adanya kasus pembekuan darah di Eropa. Selain itu, isu vaksin AstraZeneca juga mengandung zat babi turut memperuncing polemik. 

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny Kusumastuti Lukito menegaskan vaksin AstraZeneca sudah dinyatakan aman dan bisa digunakan. Ia menegaskan sebelum memastikan vaksi AstraZeneca aman, BPOM sudah melakukan pemeriksaan keamanan sebagai bentuk kehati-hatian. 

"Tentunya setelah adanya indikasi beberapa meningkatkan kehati-hatian kami. Ada kausalnya dari vaksin AstraZeneca tersebut," ujar Penny dikutip dari detik.com, Senin (22/3/2021). 

Meski demikian, Penny mengaku kehati-hatian pemeriksaan tidak hanya dilakukan untuk Astrazeneca, tetapi semua vaksi. Karena kehati-hatian tersebut, BPOM sempat memutuskan vaksin ini tak langsung digunakan di Indonesia, melainkan dikaji lebih dulu.

"Vaksin AstraZeneca yang digunakan di Indonesia berbeda batch dengan yang digunakan di Eropa," tuturnya.

Sementara Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Laksono mengatakan pihaknya sudah menerima laporan kejadian tentang adanya pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca. Ia menyebut, setidaknya ada 30 kejadian tersebut. 

"Memang ada laporan sehubungan ada pengentalan darah meningkat dengan kejadian infeksi di beberapa negara, itu kejadian 30 dari jumlah 5 juta suntikan," kata Dante. 

Meski ada kasus tersebut, Dante menegaskan ada peningkatan kekebalan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca jika dibandingkan sebelum divaksinasi. 

"Tapi biarpun dari 5 juta suntikan itu, kalau diukur dari angka kekebalan darah yang meningkat. itu masih lebih kecil dengan tanpa vaksinasi," ujarnya.

Mengacu pada sidang WHO dan Badan Pemeriksa Obat di Eropa (EMA), kata Dante, tidak ada kaitannya antara peningkatan pengentalan darah dengan kegiatan vaksinasi. Untuk itu, dia menegaskan vaksin AstraZeneca masih aman digunakan.

"EMA itu Badan POM-nya Eropa sudah menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara peningkatan pengentalan darah dengan kegiatan vaksinasi. Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan atas keputusan WHO," ucapnya.