Pura-pura Jual Minyak Tanah, KKB Tembak Warga di Intan Jaya
Korban sudah dievakuasi ke RSUD Timika untuk mendapatkan perawatan.

KABAR.NEWS, Papua - Seorang warga Kabupaten Intan Jaya, Papua bernama Ramli NR (32) ditembak dari jarak dekat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pelaku berpura-pura sebagai penjual minyak tanah keliling.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal membenarkan terkait tertembaknya warga Intan Jaya oleh KKB. Saat ini korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika untuk mendapatkan perawatan.
"Saat ini korban sedang mendapat perawatan medis lebih lanjut dari tim dokter," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada KABAR.NEWS, Selasa (9/2/2021).
Musthofa mengungkapkan Ramli dievakuasi ke RSUD Timika melalui Bandara Bilorai Sugapa Intan Jaya ke Bandara Baru Mozes Kilangin Timika dengan pesawat Smart Air.
"Sementara pascakejadian penembakan di Sugapa Kabupaten Intan Jaya saat ini aparat gabungan TNI-Polri terus meningkatkan patroli di sekitar TKP dan di Kota Sugapa Kabupaten Intan Jaya," tuturnya.
Sebelumnya, Ramli ditembak pada Senin (8/2/2021) pukul 17.30 WIT di Kampung Bilogai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Korban ditembak KKB datang ke rumahnya dengan modus ingin menjual minyak tanah.
"Keterangan saksi berinisial M merupakan istri dari korban mengatakan, pelaku datang dari arah jalan belakang rumah korban (Jalan Bilogai Kampung) kemudian mendatangi korban dan menyampaikan bahwa ingin menjual minyak tanah," kata Musthofa.
Momen penembakan terjadi saat korban Ramli NR memanggil istrinya, M.
"Korban memanggil saksi karena ada yang menjual minyak tanah, kemudian pelaku menyampaikan kepada saksi bahwa dia tidak membawa jeriken minyak tanah dan meminta jeriken kepada saksi, saat saksi hendak membalikkan badan untuk mengambil jerigen pelaku langsung menodongkan senjata kepada korban dan menembak dengan senjata api laras pendek," tuturnya.
Setelah menembak korban, pelaku melarikan diri. Istri korban berteriak meminta bantuan setelah melihat peristiwa tersebut. Masyarakat di sekitar lokasi pun menjadi panik dan berlarian.