Prabowo ungguli Elektabilitas Ganjar, sebabnya Piala Dunia Batal dan Petugas Partai

* Pada hasil survei LSI Denny JA

Prabowo ungguli Elektabilitas Ganjar, sebabnya Piala Dunia Batal dan Petugas Partai
Bakal Capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. (Internet)






KABAR.NEWS, Makassar - Elektabilitas bakal calon presiden usungan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, menurun salah satunya disebabkan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.  


Hal itu terungkap dari hasil survei LSI Denny JA. Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar pada Mei 2023 menurun menjadi 31,9 persen. Di atasnya ada bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 33,9 persen.


Setelah Prabowo dan Ganjar, survei LSI Denny JA merekam elektabilitas Anies Baswedan. Bakal capres Partai Nasdem itu memiliki tingkat keterpilihan sebesar 20,8 persen.


Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menjelaskan, komentar Ganjar mengenai perhelatan Piala Dunia U20 di Solo, Jawa Tengah, memicu kekecewaan publik.


Publik menilai, Ganjar menjadi salah satu tokoh yang menolak Israel bermain di Indonesia. Penolakan ini dianggap menjadi salah satu pertimbangkan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. 


"Pernyaaan Pak Ganjar yang viral kemudian dikaitkan oleh publik menjadi penyebab batalnya Indonesia sebagai tuan rumah ” ujar Adjie dalam konferensi pers di Jakarta sebagaimana dilansir Kompas.com, Jumat (19/5/2023).


“Oleh karena itu, siapa yang paling disalahkan, urutan pertama Pak Ganjar, urutan kedua Ibu Megawati, urutan ketiga PDI-P,” katanya lagi. 


Hal kedua yang membuat elektabilitas Ganjar turun adalah persepsi publik terhadap personality Gubernur Jawa Tengah yang disebut sebagai petugas partai saat dideklarasikan sebagai capres. 


Dalam survei LSI Denny JA, publik menilai bahwa Ganjar Pranowo bukan tipe pemimpin yang kuat lantaran dibayang-bayangi oleh PDI Perjuangan.


“Pak Ganjar dinilai sebagai pemimpin yang tidak mampu mengambil keputusan sendiri karena keputusan Pak Ganjar harus dikonsultasikan atau harus direstui oleh pihak yang memberi surat tugas, dalam hal ini Ketua Umum PDI-P,” kata Adjie.


Selain itu, publik menilai kinerja Ganjar Pranowo menangani kemiskinan di Jawa Tengah buruk. Data menunjukan bahwa Jawa Tengah adalah provinsi kedua termiskin di pulau Jawa dengan presentase kemiskinan sebesar 10.98 persen.


Adapun survei LSI dilakukan terhadap 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 3-14 Mei 2023. Survei dengan metode multi stage random sampling ini memiliki margin of error sebesar lebih kurang 2,9 persen.