Perlu Kurikulum Pancasila Agar Tak Lekang Waktu

Mendorong kembali masuknya Pancasila dalam kurikulum.

Perlu Kurikulum Pancasila Agar Tak Lekang Waktu
Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni. (Foto: KABAR.NEWS)

KABAR.NEWS, Makassar - Setiap tanggal 1 Juli, masyarakat Indonesia memperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, tak terkecuali bagi Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Rudy Pieter Goni. Anggota DPRD Sulsel ini menggelar diskusi tentang Pancasila di Warung Upnormal Makassar, Selasa, 1 Juli 2021. 


Rudy mengatakan semakin majunya teknologi, menjadi tantangan bagi ideologi Pancasila ke depannya. 


“Sebab bukan lagi persoalan komunisme tapi banyak hal. Seperti tehnologi. Karena generasi sekarang ini anak-anak lebih mengenal ideologi tehnologi ketimbang ideologi Pancasila,”dia menambahkan.


Rudy mengakui perlu dipertimbangkan kembali Pancasila masuk dalam kurikulum. Tapi dengan konsep yang berbeda agar generasi sekarang mudah memahaminya.


“Generasi yang kebanyakan orang menyebut Milenial tak paham lagi nilai-nilai Pancasila termasuk isi dari Pancasila itu sendiri. Perlu formula baru agar masyarakat kembali ke tihtanya,”tutur RPG.


Sementara itu, Sekretaris DPD BMI Sulsel, Raisuljaiz lebih menekankan narasi yang sering dibangun oleh orang yang anti Soekarno. Di mana seolah-olah pada saat sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945, Soekarno hanya menawarkan konsep Trisila dan Ekasila. 


"Sementara fakta sejarah menjelaskan bahwa di dalam pidatonya, Bung Karno menawarkan Pancasila dengan sila-sila yaitu Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan," tuturnya. 


Rais sapaan akrabnya mengakui jika saat ini ideologi Pancasila mulai tergerus. Hal tersebut berdasarkan survei dilakukan LSI pada tahun 2018, menyebutkan sekitar 13,2 persen masyarakat Indonesia menginginkan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara diganti menjadi NKRI bersyariat, ini menjadi tantangan tersendiri buat kita semua,” ucapnya.