Penunjukan Rektor ITBH Parepare Tunggu Keputusan Mendikbud
Taufan Pawe tertatih - tatih perjuangkan terwujudnya ITBH

KABAR.NEWS, Parepare - Institut Teknologi Habibie (ITH) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidian, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bernama Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie (ITBH) segera terwujud.
Kepastian itu, setelah Kemendikbudristek resmi merekrut Calon Aparatur Sipil Negera (CASN) tenaga pendidikan (dosen) dan tenaga kependidikan (staf) untuk ITBH pada formasi tahun ini.
Kemendikbudristek juga telah meneken peraturan terkait Organisasi dan Tata Kerja ITBH. Peraturan terkait Organisasi dan Tata Kerja ITBH ditandactangani langsung oleh Menteri Nadiem Makarim.
Setelah Organsiasi dan Tata Kerja rampung, maka ada Surat Keputusan Mendikbudristek terkait penunjukan Rektor ITBH dan pejabat-pejabat di bawahnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Parepare Iwan Asaad mengungkapkan, progres ITBH terus mengalami kemajuan yang pesat. Itu setelah, Mendikbudristek menandatangani Peraturan terkait Organisasi dan Tata Kerja ITBH.
"Yang ditanda tangan peraturan menterinya itu, menteri langsung. Tapi yang diberikan biasanya kutipannya," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/8/2021).
Menurutnya, Peraturan terkait Organisasi dan Tata Kerja ITBH yang telah ditandatangani langsung oleh Menteri dalam bentuk salinan atau kutipan tersebut ditunggu pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare.
"Kutipan peraturan terkiat organisasi dan tata kerja ITBH sementara kita tunggu. Karena kutipan itu dikeluarkan oleh Biro Hukum Kemendikbudristek," katanya.
Iwan Asaad juga menyebutkan nomenklatur kementeriannya adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Selain itu, Iwan Asaad juga menjelaskan, setelah rampung Organisasi dan Tata Kerja ITBH.
Selanjutnya ada Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Menteri terkait dengan penujukan Rektor ITBH dengan pejabat-pejabat yang ada di bawahnya.
"Penujukan rektor ITBH adalah kewenangan Menteri. Karena ITBH adalah PTN, perguruan tinggi negeri atau PTN," katanya.
Dia menambahkan, setelah ada Rektor ITBH, penanggung jawab program studi (Prodi), sekertariat, selanjutnya penerimaan mahasiswa baru.
"Mereka ini akan mempersiapkan dan berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk penerimaan mahasiswa baru. Tentu tahapannya karena ITBH ini adalah PTN, sehingga diatur sesuai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi," pungkas Iwan Asaad.
Taufan Pawe Tertatih-tatih Wujudkan ITBH
Perjuangan Wali Kota Parepare Taufan Pawe untuk menghadirkan perguruan tinggi berstatus negeri di Kota Parepare sebentar lagi terealisasi. Kemendikbudristek membuka penerimaan 15 dosen dan 8 staf untuk ditempatkan di ITBH.
Taufan Pawe mengulas perjalanan pendirian ITH dengan perjuangan tertatih-tatih. ITH atau ITBH ini ditandai dengan pemancangan tiang pertama pembangunan Gedung Rektorat di eks Gedung Pemuda Parepare pada 21 Agustus 2014. Pemancangan saat itu dilakukan langsung oleh Presiden ke-3 RI, Prof BJ Habibie.
Dalam kesempatan itu, Taufan mengulas kronologis pendirian ITH dengan perjuangan tertatih-tertatih. Rencana pendirian ITH yang murni inisiatif Taufan Pawe ini disampaikan saat kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Februari 2014.
Gayung bersambut, Taufan Pawe dengan gerak cepat membentuk Tim Penyusunan Proposal pendirian ITH pada April 2014. Tim bentukan Taufan Pawe ini bekerja selama 64 hari, mulai 2 Maret hingga 4 Mei 2014.
“Kami juga melakukan studi banding dan mengunjungi Institute Teknologi Indonesia (ITI) 24 Maret 2014 dan kami bertemu dengan Prof Malik Fajar dan Prof BJ Habibie menyampaikan rencana dan progres ITH,” kisah Taufan Pawe.
Taufan Pawe bersama Rektor Unhas juga melakukan penandatanganan MoU di Makassar tentang dukungan Unhas sebagai induk semang (pembina) ITH dan penyediaan tenaga dosen.
Pembuatan izin operasional, aset Pemkot, dan penyediaan sarana dan prasarana kampus yang telah dihibahkan ke ITH telah dituntaskan sebagai persyaratan dalam pendirian sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Tiga lokasi tanah seluas 36,2 hektare semuanya telah bersertifikasi disiapkan untuk ITH. Masing-masing tanah Gedung Pemuda seluas 17.100 meter persegi, tanah kantor pemerintah 5.886 meter persegi, dan lahan ITH di Kelurahan Lemoe seluas 339.892 meter persegi. Gedung dan bangunan, yakni Gedung
Pemuda dan Gedung BKPSDMD (eks DPRD). Buku perpustakaan juga dihibahkan sebanyak 1.057 eksemplar.
Ada tiga Program Studi (Prodi) yang dibuka pada program sarjana ITH ini berkesesuaian dengan hasil review Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Region IX Sulawesi, yang akhirnya menerbitkan rekomendasi nomor T/6222/L9/KL.00.00/2019 perihal rekomendasi pembukaan Prodi pertanggal 24 September 2019.
Program Studi itu meliputi Ilmu Komputer atau Informatika, Sistem Informasi, dan Matematika.
“Perjalanan ITH bukan hal mudah, kami tertatih-tatih. Dengan adanya pendaftaran CPNS dosen dan staf ini menjadi bukti bahwa janji saya akhirnya bisa saya wujudkan untuk kesejahteraan rakyat saya. Upadduppangekki’ jancikku untuk rakyatku dan untuk Sulawesi Selatan,” ungkap Taufan Pawe.
Dengan hadirnya ITH, Kota Industri Tanpa Cerobong Asap yang menjadi visi dan misi kepemimpinan Taufan Pawe di bidang pendidikan terwujud.
“Pada bidang kesehatan juga sudah terwujud dengan hadirnya Rumah Sakit Regional dr Hasri Ainun Habibie dan optimalisasi RSUD Andi Makkasau. Di bidang kepariwisataan sejumlah ikon pariwisata bertajuk BJ Habibie, termasuk pembangunan Museum BJ Habibie menjadikan Parepare kota tujuan sebagai
penyangga ekonomi di Sulsel,” tandas Wali Kota Parepare dua periode ini.