Penjelasan BMKG soal Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto

Fenomena ini direkam oleh guru MAN

Penjelasan BMKG soal Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto
Ilustrasi sinar matahari. (Foto; Unsplash/Andrey Grinkevich)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Fenomena matahari terbit dari arah Utara di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, menghebohkan pengguna media sosial. BMKG pun angkat bicara soal fenomena ini.

Kabar tentang fenomena itu direkam oleh salah seorang guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Binamu. Video tersebut beredar pada Kamis (17/6/2021).


Dalam video yang berdurasi 3 menit 23 detik itu, guru yang diketahui bernama Sulaiman itu menceritakan tentang posisi matahari yang disebut berada di arah utara.


"Assalamualaikum ini sekadar melaporkan dari lokasi ada di MAN Binamu, sesuatu yang sangat aneh telah terjadi. Dimana matahari berada pada posisi utara," ujarnya dalam video itu sambil mengarahkan kamera ke arah matahari.


Dia mengaku menyaksikan keanehan itu bersama rekan guru lainnya. Bagi dia, fenomena itu sebut sangat aneh. Pasalnya, jauh sebelumnya ia belum pernah melihat matahari terbit di utara.


"Ini adalah hari Kamis (17/6/2021), di mana kami bersama teman-teman di Jeneponto menyaksikan langsung dengan mata kepala terjadi suatu keanehan karena. Sebelumnya saya belum pernah melihat. Dimana kebiasaan matahari pagi terbit di sebelah timur. Ternyata matahari sudah berada pada posisi utara, tidak biasanya terjadi seperti itu," jelasnya.


Menanggapi fenomena itu, Prakirawan BMKG Makassar Dwi angakat bicara. Ia mengatakan bahwa fenomena matahari yang terbit dari utara memang benar terjadi hari ini.


Ia menjekaskan, fenomena itu terjadi akibat adanya pergerakan semu matahari, dimana rotasi bumi berputar mengelilingi matahari yang tidak tegak lurus sudutnya, posisi bumi miring sekitar 23 drajat.


"Jadi ada kalanya belahan utara lebih banyak menerima sinar matahari dan sebaliknya belahan bumi selatan juga," jelasnya saat dikonfirmasi KABAR.NEWS via telepon, Kamis sore.


Kata dia, kejadian ini terbilang sudah lumrah. Fakto penyebabnya adalah pergantian musim. "Selalu sepertu itu polanya, salah satu penyeb terbentuknya cuaca. Adanya musim dingin dan panas," jelasnya.


Dia menuturkan, bahwa fenomena ini di sebut Gerak Semu Matahari (GSM). 


"Sekarang ini matahari lebih banyak menyinari belahan bumi utara sehingga musim panas di wilayah belahan utara, sedangkan belahan selatan terjadi musim dingin," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/B