Pendiri Hingga Anggota UKM eSA UIN Alauddin Ramaikan Bukber Eksibanat 19

*Usung tema Art Syndrome Sapa Menyapa

Pendiri Hingga Anggota UKM eSA UIN Alauddin Ramaikan Bukber Eksibanat 19
Pengurus dan anggota UKM Seni dan Budaya eSA UIN Alauddin Makassar berfoto bersama pada acara buka bersama yang digelar angkatan Eksibanat 19 di Samata, Gowa, Rabu (13/4/2022). (IST/HO)






KABAR.NEWS, Gowa - Mahasiswa anggota Seleksi Bakat dan Minat XIX (Eksibanat 19) UKM Seni Budaya eSA UIN Alauddin Makassar menggelar buka puasa bersama atau Bukber di sekretariat lembaga kemahasiswaan ini, Samata, Gowa, Rabu (13/4/2022).


Buka puasa tersebut dihadiri oleh salah satu pendiri UKM tertua di kampus UIN Alauddin ini yaitu Ilham Dharma Putra atau karib disapa Cimot. Turut menyertai, Iwan Mazkrib dan Reski Adi Sijaya selaku mantan Ketua Umum UKM Seni Budaya eSA yang juga anggota Eksibanat 19.


Ketua Panitia Bukber Eksibanat 19 Irwin Kadir mengatakan, kegiatan ini mengusung "Art Syndrome Sapa Menyapa" sebagai suatu tradisi setiap angkatan UKM eSA dengan tujuan menjaga kebersamaan.


"Selain sebagai wadah silaturahmi anggota UKM Seni Budaya eSA, juga pastinya kami kembali menyapa orang-orang keren di bumi. Apapun alasannya semangat ibadah puasa dan kutukan keren19 mesti menjadi syndrome (penyakit menular) bagi generasi-generasi eSA mendatang," kata Irwin dalam rilisnya.


Dia berharap, momentum ramadan ini menjadi ruang-ruang menyatukan semangat untuk lebih membangun kekompakan dan keharmonisan sesama anggota di UKM Seni Budaya eSA. 


"Untuk semua yang hadir serta semua pihak yang terlibat keren kami haturkan terima kasih," katanya.


Sementara, Mantan Ketua Umum UKM Seni Budaya eSA Iwan Mazkrib mengatakan, menjadi bagian dari organisasi ini merupakan suatu kehormatan yang besar.


UKM eSA dinilai selalu hadir dengan tradisi-tradisi klasik yang diharap mampu menjadi bekal tradisi di masa depan. Menurut Iwan, kehadiran para anggota dalam buka puasa ini sebagai bentuk mempertahankan kehormatan mahasiswa yang pernah ikut Eksibanat. 


"Terima kasih telah membersamai, tetaplah pulang ke Rumah eSA, karena di eSA kami tahu cara merengkuh kepastian yang belum pernah kami temui. Sebagai seniman kampus, eSAisme Art Syndrome (Eksibanat 19) tetaplah kompak dan selalu keren! Setelah ini esok apa lagi?" tandas Iwan.