Pemuda Bantaeng Mengaku Diperas Via Whatsapp, Begini Modusnya
Saat menerima pesan singkat itu, AG mulai merasa panik karena wanita tersebut mengirim foto tak senonoh yang merupakan wajah pacarnya.

KABAR.NEWS, Bantaeng - Seorang pemuda berinisial AG (23 tahun), warga Tangnga-Tangnga, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, melaporkan dugaan tindak pidana pemerasan ke Polres Bantaeng, Selasa (15/12/202).
Dari pengakuannya, modus yang digunakan pelaku yakni mengncam akan menyebarkan foto telanjang pacarnya. Itu berawal saat seorang perempuan bernama Sitti Halisa Nur mengirimkan pesan singkat kepada AG melalui aplikasi Whatsapp sekitar pukul 02.00 dini hari tadi.
Chat dari wanita itu membuat AG kaget. Pasalnya, ia dan wanita tersebut sama sekali tidak saling mengenal."Saya sama sekali tidak mengenal Siti. Saya tidak tahu di mana dia dan dapat nomor WA saya dari mana," ujarnya kepada Kabar.News, di Mapolres Bantaeng.
Saat menerima pesan singkat itu, AG mulai merasa panik karena wanita tersebut mengirim foto tak senonoh yang merupakan wajah pacarnya.
AG mengaku dipaksa untuk berkomunikasi melalui Video Call (VC). Jika tidak menurutinya, pelaku mengancam akan menyebarkan foto pacaranya tersebut ke medsos. "Angkat VC-ku. Kalau tidak, saya sebar foto pacarmu melalui medsos," beber AG menirukan perkataan pelaku.
Karena merasa terganggu bercampur penasaran, AG terpaksa mengikuti kemauan wanita itu. AG dan wanita tersebut sempat VC beberapa detik.
Di VC itu, wanita tersebut menampilkan adengan gambar yang tak layak ditonton oleh anak-anak. Kata dia, wanita tersebut mengaku berdomisili di Kassi-kassi, Desa Nipa-Nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Bantaeng.
Dia mengaku dimintai uang sebesar Rp1,5 juta dan menyertakan nomor rekening Bank BTPN atas nama Rosita Dewi.
AG kian panik karena tidak punya uang sebesar itu. Maklum, AG hanyalah seorang nelayan dengan penghasilan pas-pasan. Apalagi, belakang ini AG tidak melaut."Dimana saya mau ambil uang. Sudah beberapa hari saya tidak melaut," keluhnya.
Wanita itu terus mendesak AG agar segera mengirimkan uang. Karena sudah tidak kuasa menahan ngantuk, AG mengiyakan dan berjanji akan mentransfer keesokan harinya."Nanti saya mengiyakan dan berjanji transfer pagi ini, barulah pelaku berhenti meneror," ujarnya.
Ditanya tentang foto yang dikirim pelaku, AG yakin bukan foto pacarnya."Dari foto yang dikirim itu, memang wajah pacar saya. Tapi saya yakin dari leher sampai ke bawah bukan tubuh pacar saya," tandasnya.
Menurutnya, foto yang dikirim pelaku adalah hasil editan."Saya yakin itu foto editan yang digunakan pelaku sebagai alat untuk memeras saya. Pacar saya tidak semurah dan semudah itu mengumbar tubuhnya," tegasnya.
Salah seorang anggota Polres Bantaeng, membenarkan AG telah melaporkan kasus yang dialaminya ke petugas SPKT Polres.
Penulis: Akbar Razak/B