Pemkot Makassar akan Coret Honorer Malas untuk Seleksi PPPK

Khususnya Guru Honorer

Pemkot Makassar akan Coret Honorer Malas untuk Seleksi PPPK
Ilustrasi. (KABAR.NEWS/IRVAN ABDULLAH)

KABAR.NEWS, Makassar - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuka kesempatan guru yang menjadi tenaga honorer untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. 


Terkait hal itu, Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin akan mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar agar para guru mengikuti seleksi tersebut. 


"Yah kita akan dorong Disdik. Itu adalah kesempatan buat guru-guru kita, yah harus kita maksimalkan, kita manfaatkan. Dan harus kita yakinkan yang kita dorong itu lolos, jangan sia-sia kuota kita," ucap Rudy di Rumah Jabatan Walikota, Jumat (27/11/2020). 


Rudy menegaskan akan meminta Disdik Makassar untuk memperkuat seleksi internal terlebih dahulu, sebelum mengikuti seleksi PPPK. Sebab,  tenaga honorer yang akan mengikuti seleksi tak boleh hanya coba-coba. 


"Makanya saya minta disdik untuk memperkuat internal kita, yang kita dorong itu sudah pasti lolos. Jangan dicoba-coba, coba mako dulu, artinya tidak lulus dengan berbagai macam alasan, kan kasihan," jelasnya.


Selain itu, Rudy menyebut Pemkot Makassar memiliki banyak tenaga honorer. Maka, dia meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) terlebih dahulu dilakukan pemetaan kebutuhan pegawai. 


Ia tak ingin tenaga honorer yang tak produktif mengikuti seleksi PPPK. 


"Makanya kita punya banyak tenaga honorer banyak sekali, kita di satu sisi coba mapping, berapa kebutuhan kita. Saya sudah minta BKD, honor-honor kita memang istilahnya apalagi yang tidak produktif, yang tidak aktif, tidak pernah datang. Itu saya minta duluan kita coba eliminate," paparnya.


Rudy menilai hal ini lebih adil ketimbang harus mengikutkan semua tenaga honorer yang belum tentu memiliki kinerja yang maksimal. 


"Kenapa, karena kita mau berikan keadilan, khususnya honorer yang sudah kerja siang sampai malam, masa gajinya kecil, padahal ada yang tidak kerja terima gaji juga. Motivasi itu saya dorong punya seleksi," pungkas Rudy.


Penulis: Fitria Nugrah Madani/B