Pemekaran Dapil Makassar: NasDem Setuju, PAN Kurang Sreg

* Kebijakan ini dianggap merugikan partai kecil

Pemekaran Dapil Makassar: NasDem Setuju, PAN Kurang Sreg
Pemungutan suara Pilkada Makassar 2020. (Ilustrasi/KABAR.NEWS/Irvan Abdullah)






KABAR.NEWS, Makassar - Partai NasDem menyetujui penambahan daerah pemilihan atau dapil untuk calon anggota DPRD Makassar pada Pemilu 2024. Sikap berbeda ditunjukkan Partai Amanat Nasional atau PAN mengenai rencana ini.


Ketua PAN Makassar Hamzah Hamid mengaku pihaknya belum siap jika dapil dimekarkan dari lima menjadi tujuh. Alasannya, KPU dinilai lambat mengusulkan rencana tersebut.


"Pemekaran dan penambahan saya setuju, cuma momennya tidak tepat. Harusnya KPU mewacanakan ini jauh-jauh hari. Kita juga harus bicarakan dengan pemilih kita di dapil," ujar Hamzah Hamid pada acara bincang politik yang digelar Herald Indonesia di Makassar, Sabtu (21/1/2023).


Hamzah mengaku PAN setuju jika ada penataan dapil sesuai opsi satu hingga tiga yang diusulkan KPU Makassar. Hanya saja, sistem itu dianggap efektif diterapkan pada pemilu selanjutnya. Apalagi kerja - kerja politik di dapil terasa sia-sia.


"Karena kan teman - teman ini sudah lama bekerja di dapilnya, tapi tiba-tiba berubah. Artinya apa, ada teman-teman yang kehilangan wilayah dan itu sangat signifikan," jelas Hamzah.


Dinilai Untungkan Partai Besar


Hamzah Hamid yang juga Anggota DPRD Makassar tiga periode ini mengatakan, pemekaran dapil memiliki sisi positif dan negatifnya bagi partai politik.


"Kalau plus-nya itu, kita yang awalnya lima kursi bisa bertambah menjadi tujuh kursi. Cuma memang ini kerja berat," beber Hamzah Hamid.


Akan tetapi, Hamzah memprediksi penambahan dapil seperti opsi tiga hanya menguntungkan perolehan kursi "partai besar". 


Partai menengah ke bawah terancam tak lolos ke parlemen jika kuota kursi cuma 6 seperti proyeksi Dapil Manggala.


"Yang menengah ke bawah ini terancam kehilangan kursi. Bayangkan kalau cuma enam kursi yang diperebutkan. Jadi kemungkinan, dari 17 partai, akan ada 12 partai yang suaranya sia-sia," kata Hamzah.


NasDem yakin KPU Putuskan Terbaik


Jika PAN kurang sreg dengan penataan maupun penambahan dapil DPRD Makassar, justru Partai NasDem optimis sistem ini memberikan efek positif terhadap partai.


Wakil Ketua Bidang Bappilu DPW NasDem Sulsel, Rudianto Lallo mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya kepada KPU untuk menata dapil. 


Ketua DPRD Makassar itu menerima berbagai opsi dengan catatan bahwa penataan dapil harus berkesesuaian dengan tujuh prinsip yang diatur undang - undang.


"Sepanjang itu bersesuaian dengan tujuh prinsip itu, maka saya yakin semua partai akan menerima. Karena kami yakin orang- orang di KPU berintegritas, maka saya yakin apapun keputusannya kami ikuti. Entah itu opsi satu, opsi dua maupun opsi tiga," jelas Rudianto Lallo.


Diketahui, penambahan dapil dari lima menjadi tujuh merupakan opsi ketiga yang ditawarkan KPU Makassar dalam penataan dapil Pemilu 2024. Opsi ini telah diserahkan ke KPU RI bersama dua opsi lainnya untuk diputuskan. 


Dengan opsi ketiga, kecamatan-kecamatan besar seperti Biringkanaya dan Tamalate akan berdiri sendiri menjadi masing-masing satu dapil. Wacananya, dapil Biringkanaya memiliki jatah 7 kursi, sementara Tamalate 6 kursi di DPRD Makassar.


Begitu juga Kecamatan Manggala, dimekarkan menjadi satu dapil dengan jatah 5 kursi di DPRD. Pertimbangannya adalah faktor geografis serta aspek sosio-kultural masyarakat di kecamatan tersebut.


Selain itu, kecamatan Tamalanrea dan Panakkukang bakal digabung menjadi satu dapil. Partai politik akan memperebutkan sebanyak 9 kursi dari penggabungan dapil ini.