Pejabat BKPSDM Jeneponto Siap Disanksi usai Larang Wartawan Meliput

- Dia menyampaikan permintaan maaf

Pejabat BKPSDM Jeneponto Siap Disanksi usai Larang Wartawan Meliput
Pejabat BKPSDM Jeneponto, Ibrahim (kanan) bertemu dengan wartawan yang sebelumnya dilarang meliput rapat Jeneponto Point. (KABAR.NEWS/Akbar Razak)

KABAR.NEWS, Jeneponto - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Mustaufiq, mempertemukan sejumlah jurnalis dengan Pejabat Analis Ahli Muda Pengembangan kompetensi BKPSDM, Ibrahim.


Pertemuan ini pasca tindakan Ibrahim melarang enam wartawan untuk meliput rapat di Kantor Bupati Jeneponto, Selasa (31/5/2022). Ibrahim mengusir enam jurnalis dari lokasi rapat sambil menyebut jika dirinya juga seorang wartawan.


Ibrahim baik secara pribadi maupun institusi meminta maaf atas perbuatannya menghalangi kerja-kerja jurnalis yang dilindungi Undang Undang.


"Secara pribadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya ketika seluruh aktivitas semuanya mengganggu perasaan dan etika jurnalis. Dan Insya Allah segala sesuatu yang telah melanggar aturan terhadap etika demokrasi dan etika pers, saya akan mempelajari dan mengikuti sesuai petunjuk," kata Ibrahim kepada KABAR.NEWS, Rabu (1/6/2022).


Ibrahim mengakui tindakannya melarang wartawan meliput yang membahas Jeneponto Point itu bukanlah hal yang disengaja maupun di buat-buat. 


Dia mengklaim sudah melakukan langkah-langkah sesuai standar operasional (SOP) pada rapat kemarin.


"Kalau tidak di sekertariat daerah, kemungkinan di luar di tempat itu. Kenapa kejadian itu saya sudah mengunakan standar operational prosedur protokol kegiatan Sekda Jeneponto," kata dia.


Ibrahim mengklaim adalah seorang jurnalis meski berstatus sebagai ASN. Akan tetapi dia tidak bisa memperlihatkan kartu pers atau identitas yang membuktikan dia sebagai kuli tinta. Dia mengaku seorang wartawan hanya karena hobi menulis.


Tak tanggung-tanggung, katanya, dalam waku dekat ini dirinya berencana akan gabung di salah satu media dakwah. Tetapi, niat itu urung pasca kejadian ini.


"Bahkan dalam waktu dekat ini saya akan bergabung di media Dakwah. Tapi dengan kejadian ini kemungkinan saya akan mempertimbangkan sebagai dewan penasehat," ucapnya.


Kata dia, sejak era kepemimpinan Iksan Iskadar-Paris Yasir, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, dirinya banyak berkontribusi dalam hal publikasi. 


"Dua tahun kepemimpinan bupati kita, terus terang saya banyak berkontribusi. Hanya permohonan maaf saya kemarin itu enam teman-teman kemungkinan saya kurang kenal," kata dia.


Tak sampai di situ, dirinya mengaku siap diberi sanksi apapun bentuknya. "Jika pimpinan ingin memberikan saya sanksi, saya siap menerimanya," pungkasnya.


Penulis: Akbar Razak/B