Pasangan Suami Istri Jadi Korban Meninggal Dunia Banjir Parepare
* Bukan termasuk korban tertimbun longsor

KABAR.NEWS, Parepare - Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kota Parepare, Sulawesi Selatan, pada Rabu (1/2/2023) mengakibatkan dua korban jiwa yang merupakan pasangan suami istri.
Komandan Pos SAR Parepare, Dadang Tarkas mengatakan, suami istri itu bernama Ramli berusia 40 tahun dan Fitri 30 tahun.
Keduanya ditemukan Tim SAR gabungan dibantu masyarakat di bantaran Sungai Jawi-jawi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Kamis (2/2/2023) pagi.
"Korban ditemukan sejauh empat kilometer dari titik kejadian. Korban terseret arus banjir di Bantaran Sungai Jawi-jawi pada pukul 07.13 Wita," kata Dadang Tarkas kepada wartawan di Parepare.
Korban pertama yang ditemukan adalah Ramli. Tidak lama berselang, tim reaksi cepat menemukan jasad Fitri yang jaraknya 4 Km dari jasad suami.
Dadang mengatakan, keduanya dikabarkan hilang terseret arus banjir bersama rumahnya saat hendak mengevakuasi kendaraannya yang terjebak banjir.
Saat ini, jasad kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau untuk visum.
Sebelumnya, Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel, Muh. Rizal mengatakan tanah longsor menyebabkan dua orang tertimbun.
Ia mengatakan longsor terjadi di Jalan Kesuma Timur dan Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
"Hujan deras dan angin kencang terjadi pada pukul 17.30 WITA, Rabu (1/2), yang menyebabkan meluapnya air sehingga terjadi longsor yang mengakibatkan 2 orang jiwa tertimbun material," ujarnya kepada wartawan di Parepare.
Kondisi kendaraan akibat banjir bandang yang menghantam Parepare. (Sumber: Facebook)
Rizal menyebut ada 13 titik di Kota Parepare terdampak bencana banjir dan juga tanah longsor. Ia merinci sebelas titik terendam banjir dan dua titik longsor.
"Ada 13 titik atau lokasi kejadian (bencana), 11 titik adalah bencana banjir dan dua titik itu bencana tanah longsor," sebutnya.
Banjir dan tanah longsor yang menerjang Parepare terjadi akibat curah hujan tinggi. Pemerintah Kota Parepare telah mendirikan dapur darurat dan lokasi pengungsian untuk warga terdampak banjir.