Musim Hujan, Ini Titik Rawan Banjir & Tanah Longsor di Jeneponto

Menurut BPBD Jeneponto

Musim Hujan, Ini Titik Rawan Banjir & Tanah Longsor di Jeneponto
Sebuah rumah yang hancur dihantam banjir dan tanah longsor di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Jeneponto pada Juni 2020. (KABAR.NEWS/Akbar Razak)






KABAR.NEWS, Jeneponto - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menyebut ada tiga kecamatan di Butta Turatea yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor saat musim penghujan saat ini.


Titik yang rawan banjir tersebut antara lain, Kacamatan Binamu, Kecamatan Tamalatea, Kecamatan Bangkala. Ketiga wilayah tersebut dianggap rawan oleh BPBD Jeneponto karena merupakan daerah aliran sungai.


Kepala Pelaksana BPBD Jeneponto, Anwar mengatakan, Kecamatan Binamu khususnya di Desa Sapanang dianggap paling rawan banjir saat musim hujan. Tahun 2019 lalu, desa ini porak-poranda dihantam banjir.


"Dalam musim La Nina ini, daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten Jeneponto pada umumnya seluruh kecamatan. Tapi utamanya yang pernah terjadi itu daerah aliran sungai khususnya Desa Sapanang," ujar Anwar kepada KABAR.NEWS di Jeneponto, Senin (21/12/2020).


Akan tetapi kata dia, BPBD tetap memantau elevasi air di daerah bendungan. Dia mengaku, ketika Kabupaten Gowa diguyur hujan dan Jeneponto tidak, pihaknya tetap mengantisipasi. 


"Kalau Gowa hujan dan Jeneponto tidak hujan kita tetap antisipasi. Sampai sekarang tinggi muka air di elevasi bendungan masih dalam kondisi normal," jelasnya. 


Dia menyebut, ketika Gowa dalam status siaga, maka ia akan memerintahkan seluruh staf BPBD dan aparat pemerintah di tingkat kecamatan hingga desa untuk siap siaga.


Sementara, untuk titik - titik longsor berada di dataran tinggi yakni kecamatan Rumbia. Diketahui, pada Juni 2020, tanah longsor terjadi di Rumbia yang menelan korban jiwa hingga rumah warga hilang tertimbun tanah. 


"Kalau daerah longsor itu daerah Rumbia. Daerah pergunungan dan itu juga kita antisipasi utamanya yang pernah terjadi. Dan itu kita sudah pindahkan masyarakat dekat situ," kata Anwar. 


Untuk posko siap siaga, pihaknya mengaku telah membangun posko induk di kantor BPBD Jeneponto sembari memantau curah hujan utamanya di daerah rawan banjir. 


"Jadi khusus untuk daerah rawan banjir sementara ini kita baru bangun posko induk di Kabupaten tepatnya di kantor BPBD,  di samping kita pantau kondisi curah hujan ini di kecamatan utamanya daerah Sapanang, Tarowang apalagi itu sering banjir kan dan tetap komunikasi dengan pemerintah setempat," tandasnya.


Penulis: Akbar Razak/A