Modus Sekuriti Menara Bosowa Nodai Karyawan
Pelaku belum ditangkap

KABAR.NEWS, Makassar - Korban dugaan pemerkosaan oleh sekuriti Menara Bosowa, Kota Makassar, akhirnya angkat bicara mengenai kejadian yang dialaminya pada 18 November 2020.
Korban mengaku, modus pelaku sebelum menodai dirinya dengan mengajak untuk melihat-lihat keadaan kantor yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Makassar itu.
Fulan (bukan nama sebenarnya) mengatakan saat itu dia masih bekerja sebagai karyawati salah satu perusahaan di kantor yang dijaga sekuriti berinisial R. Dia biasanya pulang sekitar pukul 17.00 Wita, terpaksa harus lembur di kantor hingga dia pulang malam.
Ketika pulang malam sekitar pukul 22.00 Wita, rumah kosnya sudah terkunci. Dan teman yang dihubunginya tidak membukakan pintu kosnya karena sudah tertidur.
Karena tidak memiliki tempat lain untuk ditinggali, Fulan lalu memutuskan kembali ke kantornya karena saat itu dia yakin bahwa tempat itu sangat aman untuk ditinggali sementara mengingat ada sekuriti juga yang menjaganya.
"Pas di kantor ketemuka sama 3 sekuriti lalu cerira-cerita ma sama sekuritinya, ada juga di situ pelaku tapi pas setengah empat, dua sekuritinya tidur karena masuk ke pos sekuriti," ujar Fulan melalui telepon sambungan seluler kepada wartawan, Kamis (25/3/2021)
Niat bejat R, mulai muncuk ketika melihat dua rekannya tertidur, R kemudian mengajak Fulan untuk naik ke lantai 23 dengan alasan untuk melihat keadaan sekitar kantor.
Setelah naik ke lantai 23, R kemudian mengantar Fulan ke lantai 22. Disitu R sudah bergelagat aneh dengan menyenggol korban. Lalu setelah itu korban diajak sekuriti tersebut turun ke lantai 21. Di sini, R menyekap AA dan menjalankan aksi kejinya.
"Dia bilang tidak adaji CCTV di sini," ujar korban menirukan perkataan R saat hendak melakukan kekerasan seksual terhadapnya.
Setelah kejadian itu, Fulan lalu diajak kembali turun ke lantai dasar. Korban mengaku hendak melaporkan R ke dua rekannya yang tidur, tetapi saat itu sekuriti bejat ini selalu membuntutinya seakan mengirimkan tanda ancaman jika bersuara.
Tindakan yang dialami Fulan baru diketahui pada pagi harinya usai teman kantornya datang dan melihatnya menangis. Teman kantornya pun menyarankan korban untuk melapor ke polisi.
"Saya melapor ke polisi jam 12 siang. Saya disuruh visum dua kali," ujarnya
Namun, laporan Fulan ke polisi hingga saat ini belum ditindak lanjuti. Menurut korban, pelaku sekuriti bejat tersebut masih berkeliaran.
Penulis: Reza Rivaldy/B