Minus 10,87 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Maros Terendah di Sulsel
Bupati Maros sudah menyebut anjloknya perekonomian Maros akibat pandemi Covid-19.

KABAR.NEWS, Maros - Pertumbuhan ekonomi Maros minus 10,87 persen pada tahun 2020 menjadi perhatian Bupati Maros, Chaidir Syam. Hantaman pandemi Covid-19 menjadi pemicu anjloknya perekomian Maros.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Maros menurun drastis dari angka 1,24 persen di tahun 2019 menjadi minus 10,87 persen tahun 2020. Angka ini menjadi angka terendah di Sulawesi Selatan.
Chaidir Syam mengatakan penurunan ekonomi terjadi secara global itu, menjadi tantangan berat di masa awal jabatannya. Hal itu akan menjadi fokus pemerintahannya ke depan.
“Ya kita tahu penurunan ekonomi global ini didominasi karena faktor adanya pandemi dan dirasakan seluruh dunia. Ada beberapa sektor memang kita bisa intervensi dengan program, tapi soal pandemi dan alam itu kita tidak mampu,” ujarnya, Selasa (9/3/2021).
Chaidir mengungkapkan sektor transportasi utamanya bandara menjadi salah satu penyebab anjloknya pertumbuhan ekonomi Maros. Sektor ini jelas dipengaruhi adanya pandemi membuat pengguna jasa bandara menurun drastis.
"Termasuk di sektor industri yang memang turun karena Covid-19. Sektor pertanian juga mengalami penurunan akibat anomali cuaca. Hal semacam ini kan kita tidak bisa intervensi. Kita hanya mendorong agar program pencegahan dan penanggulangannya, termasuk vaksinasi,” tuturnya.
Namu Chaidir menekankan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi hal tersebut. Pertama, ia berjanji akan memonitoring khusus sektor menjadi indikator pertumbuhan ekonomi setiap tiga bulan.
“Selain menyusun program, beberapa sektor ini akan kita monitor tiap 3 bulan. Kalau ada yang turun atau lambat kita akan dorong, jika memang bisa kita intervensi lebih jauh. Di sektor pertanian, ke depannya kita upayakan agar periode tanam dan juga panen bisa sesuai waktu,” tambahnya.
Selain upaya itu, Chaidir juga mengaku telah mempersiapkan sejumlah program pro rakyat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Mulai dari pelatihan hingga bantuan modal usaha dan menumbuhkan UMKM.
“Selain upaya itu, kita juga telah menyiapkan program percepatan pemulihan ekonomi. Mulai dari bantuan modal, pelatihan dan masih banyak lagi. Kita berharap agar pandemi ini bisa segera berlalu,” pungkasnya.
Penulis: Fahrul/C