Militer Myanmar Bongkar Makam Gadis Kyal Sin yang Tewas Tertembak
Menurut laporan Reuters

KABAR.NEWS - Militer Myanmar membongkar kuburan Ma Kyal Sin, seorang perempuan 19 tahun yang tewas tertembak saat gerakan protes anti kudeta pada Rabu pekan lalu.
Kyal Sin atau yang dikenal dengan nama Angel, menjadi ikon gerakan protes anti kudeta dan diidolakan oleh aktivis pro demokrasi di berbagai belahan dunia. Kaosnya yang terkenal bertulis "Everything Will Be Ok".
Melansir laporan Reuters, Sabtu (6/3/2021), seorang saksi mata mengatakan jasad Angel telah "dibedah" dan dipindahkan dari kuburnya di Mandalay, oleh polisi dan tentara Myanmar sejak Jumat. Layanan berita independen Mizzima melaporkan hal yang sama.
Foto yang diperoleh Reuters dari warga menunjukkan bahwa semen pada kuburan Angel yang dibongkar telah mengering. Warga juga menemukan sarung tangan karet dan gaun bedah. Satu blok tampak berlumuran darah. Foto tersebut diduga kuat bahwa militer dan polisi telah membongkar makam.
Seorang saksi mata yang tinggal di dekat kuburan mengatakan, dia melihat kuburan Angel dibuka menggunakan alat-alat listrik pada Jumat malam oleh tim beranggotakan setidaknya 30 orang yang datang dengan membawa empat mobil dan dua truk polisi, serta dua truk tentara untuk pengamanan.
"Mereka mengeluarkan peti mati dan mengeluarkan tubuhnya dan meletakkannya di bangku. Mereka bahkan memasang batu bata di bawah kepala," kata saksi yang menolak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
"Mereka yang tampaknya adalah dokter yang mengenakan penutup pelindung melakukan sesuatu pada tubuh, saya pikir mereka menyentuh kepala. Mereka mengambil sebagian kecil dari tubuh dan menunjukkannya satu sama lain, ”katanya.
Dua orang lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka diperingatkan oleh penduduk setempat untuk tidak memasuki pemakaman pada hari Jumat karena polisi dan militer berada di dalam menggali tubuh Kyal Sin.
Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan Reuters untuk dimintai keterangan soal pembongkaran makam Angel. Kantor berita tersebut tidak dapat menghubungi polisi untuk dimintai komentar. Begitu juga keluarga Kyal Sin.
Diketahui, Kyal Sin atau Angel tewas tertembak pada kepala saat demo menolak kudeta junta militer Myanmar. Namun Surat kabar Global New Light Of Myanmar yang dikelola pemerintah militer membantah hal tersebut.
Menurut pemberitaan itu, para ahli telah menganalisis foto kematian Kyal Sin dan menyimpulkan bahwa cedera itu tidak konsisten dengan yang disebabkan oleh senjata anti huru-hara.
"Jika luka akibat senjata anti huru hara atau peluru tajam, tidak mungkin kepala almarhum dalam kondisi baik," katanya. "Badan hukum masing-masing sedang menyelidiki penyebab kematiannya dan lebih banyak informasi akan diumumkan pada waktu yang tepat."
Kyal Sin termasuk di antara sedikitnya 38 orang yang tewas pada Rabu, hari paling berdarah sejauh ini dalam upaya pasukan keamanan untuk menghentikan protes anti kudeta yang telah berlangsung satu bulan.