Merasa Didiskriminasi, WNA Berkemah Depan Kantor UNHCR
- Kemah dibubarkan, Yusuf digiring ke Rudenim

KABAR.NEWS, Makassar - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Sudan nekat mendirikan tenda kemah di depan Menara Bosowa, Kota Makassar, untuk menuntut perlakuan adil Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
Tindakan WNA pengungsi bernama Yusuf itu lantas diamankan oleh petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kementerian Hukum dan HAM dibantu aparat polisi dari Polrestabes Makassar, Selasa (22/12/2020).
Pelaksana Harian Kepala Rudenim Makassar, Rita mengatakan, Yusuf telah mendirikan tenda di depan trotoar menara Bosowa sejak Jumat, 17 Desember 2020. UNHCR wilayah Makassar diketahui berkantor di Menara Bosowa.
Dalam kemah itu, WNA Sudan juga membawa sejumlah barang-barang seperti pakaian, bantal, hingga galon air dan dispenser. Petugas membubarkan tenda tersebut karena mengganggu pengguna jalan.
"Yang dilakukan pengungsi tersebut cukup meresahkan para pejalan kaki di sana, apalagi dia mendirikan tenda di depan gedung perkantoran," ucap Rita melalui keterangan tertulisnya, Selasa.
"Dia pasang tenda di situ, menuntut resettlement ke UNHCR, dia merasa ada perbedaan perlakuan antara kulit hitam dan kulit putih," tambah Rita.
Setelah tenda dibongkar, Yusuf dibawa petugas ke kantor Redunim Makassar untuk tinggal sementara sembari koordinasi dengan UNHCR wilayah Makassar mengenai tuntutannya tersebut.
Diketahui, Yusuf yang telah mengungsi di Indonesia selama 8 tahun. Dia juga pernah mendatangi Rudenim Makassar untuk menyampaikan keinginannya perihal untuk kembali ke negara ketiga (Resettlement).
Namun, menurut Rita, Resettlement bukan menjadi ranah Rudenim. Rudenim hanya menjalankan fungsi terkait pendataan dan pengawasan terhadap pengungsi dari luar negeri yang berada di Indonesia.
Penulis: Reza Rivaldy/B