Merapat ke Pemerintahan Danny-Fatma, Demokrat dan PAN Makassar: Kita Berteman

Di Pilkada Makassar 2020, Demokrat mengusung Appi-Rahman. PAN mengusung None-Zunnun.

Merapat ke Pemerintahan Danny-Fatma, Demokrat dan PAN Makassar: Kita Berteman
Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali. (Foto: Dokumen KABAR.NEWS)

KABAR.NEWS, Makassar - Dua partai politik(Parpol) sebelumnya merupakan lawan politik pasangan Moh. Ramdan Pomanto-Fatwati Rusdi (Danny-Fatma) di Pemilihan Wali Kota Makassar, menyatakan dukungannya kepada pemerintah pemenang Pilkada 2020 lalu.

Ketua DPC Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali mengatakan siap menyambut kembali kepemimpinan Dannydijadwalkan dilantik pada Februari ini. "Kita harus hormati pemenang Pilkada Kota Makassar Danny-Fatma," kata Ara sapaan karibnya, Jumat (5/2/2021).

Menurut Wakil Ketua DPRD Makassar itu, pasangan Danny-Fatma kelak akan memimpin Makassar lima tahun ke depan adalah wali kota seluruh warga kota daeng, bukan untuk kelompok tertentu. Olehnya itu, dukungan juga harus diberikan seluruh pihak, termasuk Partai Demokrat.

"Tugas kita DPRD adalah mitra sejajar. Kita harus saling support terkait untuk kesejahteraan rakyat. Saya dan Danny tetap berteman seperti biasa, kita harus menghormati pemenang dan kita harus berjiwa besar. Ini hanya dunia, akhirat lebih penting," ujar Ara.

Seperti diketahui di Pilwalkot Makassar lalu, Partai Demokrat bersama dengan PPP dan Perindo memilih untuk meninggalkan Danny dan mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando. 

Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) berada di barisan koalisi pasangan Irman Yasin Limpo (None)-Andi Zunnun atau yang lebih dikenal dengan tagline Imun, bersama PKS dan Golkar.

"Kita siap memberikan dukungan untuk Danny-Fatma kalau programnya itu betul berpihak kepada warga Kota Makassar," kata Ketua DPD PAN Mkassar, Hamzah Hamid.

Legislator tiga periode itu mengatakan pesta demokrasi telah usai, dibutuhkan sekarang adalah bagaimana mendukung pemerintah untuk membuat Makassar lebih baik ke depan. Segala selisih politik yang pernah terjadi di Pilwalkot Makassar adalah bagian dari dinamika politik .

"Jadi tidak perlu menjdi oposisi kalau itu baik untuk warga Kota Makassar, sudahlah. Pilkada lalu sudah selesai, saatnya membangun Makassar untuk kembali lebih baik,'terangnya

Penulis: Rahma Amin/B