Menyingkap Misteri Pung Bunga Maros, Air Terjun "Pencabut Nyawa"
Sudah 4 korban tewas

KABAR.NEWS, Maros - Delapan siswa SMK Kartika Makassar, Sulawesi Selatan, tak menyangka dua rekannya bernama Reihan Saputra dan Gideon Sima menjemput maut di Air Terjun Pung Bunga, Kabupaten Maros.
Pada Rabu, 10 Februari 2021, mereka bertolak ke air terjun Pung Bunga yang jaraknya kurang-lebih 60 Kilometer dari Kota Makassar. Tujuannya, untuk refreshing sebelum ujian akhir di sekolah. (Baca juga: Kronologi 2 Pelajar Tenggelam di Pung Bunga Maros, Niat Rekreasi Sebelum Ujian)
Kedatangan mereka mungkin tak memikir jarak, sebab air terjun Pung Bunga yang berada di Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, ini bisa diakses langsung menggunakan sepeda motor maupun mobil. Pelancong cukup berjalan kaki sekitar 100 meter untuk sampai di depan air terjun.
Pung Bunga memang menyuguhkan panorama alam yang indah. Tinggi air terjun bertingkat ini diperkirakan 20 meter dan kolam airnya yang luas, ditambah udara sejuk pegunungan. Suasana ini mengundang para wisatawan, tak terkecuali Reihan dan kawan-kawan.
Dua pelajar itu menambah jumlah korban meninggal dunia dalam keindahan Air Terjun Pung Bunga. Catatan KABAR.NEWS, sepanjang 12 bulan terakhir ada empat korban jiwa di lokasi ini. Kejadiannya persis pada awal dan akhir tahun.
Rekan-rekan dari Reihan dan Gideon di Air Terjun Pung Bunga Maros. (Foto: KABAR.NEWS/Fahrul)
Pada Februari 2020, seorang mahasiswa dari Universitas Mega Rezky Makassar bernama Emy Julita Manuhutu, meregang nyawa setelah terpeleset lalu tenggelam di wadah Air Terjun Pung Bunga. Kejadian itu, setelah korban melakukan bakti sosial di Desa Bontomanurung.
Kemudian pada 27 Desember 2020, atau tak cukup 100 hari dari jarak kematian dua pelajar tersebut, Mahasiswa UMI bernama Andi Muhammad Akbar juga menjadi korban air terjun Pung Bunga. (Baca juga: Air Terjun Pung Bunga Maros Kembali Telan Korban, Kini Mahasiswa UMI)
Akbar tewas setelah menyelamatkan dua orang temannya yang saat itu nyaris teggelam karena tak bisa berenang.
Sehingga jangan heran, banyak pihak yang mengaitkan rentetan kejadian maut tersebut dengan hal-hal mistis tentang air terjun Pung Bunga ini.
Cerita Sosok Bunga yang Bunuh Diri
Menurut warga sekitar, nama asli air terjun ini sebenarnya bukanlah Pung Bunga atau kerap disebut "Pumbunga", melainkan Air Terjun Bontosomba sesuai nama lokasi kampung letak air terjun ini.
Tak begitu jelas dari mana asal nama Pung Bunga sehingga, disematkan menjadi julukan air terjun ini. Pemerintah setempat kabarnya juga belum pernah memberi nama secara resmi untuk air terjun ini.
Namun menurut kisah warga sekitar, konon nama Pung Bunga diambil dari nama seorang gadis yang juga meninggal di air terjun ini yaitu Puang Bunga. (Baca juga: Film Kisah Mistis Bukit Toeng Jeneponto Akan Ramaikan Bioskop)
"Bunga juga terjatuh dan teggelam di air terjun ini. Ada yang bilang juga Bunga bunuh diri di air terjun ini, sejak itulah orang-orang menamai air terjun ini Pung Bunga," ujar Daeng Sirua, salah satu warga di sekitar air terjun Pung Bunga kepada KABAR.NEWS, Kamis (11/2/2021).
Air Berputar di Kolam Pung Bunga
Terlepas dari cerita mistis itu, Koordinator Lapangan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Hasriadi menuturkan, pusaran air di dasar kolam bisa jadi penyebab utama teggelamnya para korban.
"Struktur kolamnya ini berbentuk cekung seperti mangkuk, jadi dari jatuhnya air terjun di sisinya mengakibatkan air terputar sampai ke sisi - sisi lain. Meskipun permukaan di kolam air terjun ini terlihat tenang, namun di bawah sebenarnya airnya berputar," jelasnya.
Menurut Hasriadi, air yang berputar itu dikatakan menjadi penyebab orang-orang yang bermain di pinggir kolam terhisap dan tenggelam ke dalam aliran air terjun sedalam 5 sampai 10 meter itu.
"Meskipun pandai berenang kalau sudah terhisap ke bawah, akan susah naik ke permukaan air, apalagi yang tidak tahu berenang. Makanya rata-rata korban saat ditemukan itu berada di bawah air terjun," tambahnya. (Baca juga: Remaja Pangkep Tewas Tenggelam di Empang Sedalam 1,5 Meter)
Banyaknya korban meninggal dunia tenggelam di air terjun Pung Bunga menjadikan objek wisata ini sangat berbahaya untuk dikunjungi. Saat korban berjatuhan, aparat kepolisian dan pemerintah setempat pun sempat menutup Pung Bunga.
"Kami sudah beri garis polisi di jalan masuknya. Setiap pengunjung yang datang juga telah diberi peringatan agar tidak mendekat di air. Namun masih banyak pengunjung yang tetap berdatangan dan mengindahkan peringatan," ujar Kapolsek Tompobulu AKP Syaharuddin.
Penulis: Fahrul/A