Mentan Bagi-bagi 20 Bibit Pisang dan 3 Mesin Pengolah Lontar di Jeneponto
Diharap bisa menjadi komoditas ekspor dari Jeneponto

KABAR.NEWS, Jeneponto - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berkunjung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dalam kunjungannya, SYL bertemu dengan para petani dan penyulu di Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) tepatnya di Kelurahan Tolo Selatan, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Rabu (7/7/2021).
Syahrul mengatakan dirinya menyerahkan 20 ribu bibit pisang barangan merah dan 3 mesin pengelola lontar menjadi cuka serta memberikan bimbingan teknis kepada para petani dan penyuluh.
"Hari ini kami mengintervensi 20 ribu bibit pisang, kemudian di sini banyak pohon lontar yang biasa dipakai minum tuak dan lain-lainnya. Kita bagikan 3 industri untuk mengolah dari tuak menjadi gula," ujar SYL saat ditemui KABAR.NEWS di BPTP Jeneponto.
Mantan Gubernur Sulsel ini menjelaskan bantuan tersebut bersifat stimulan awal dan diharap ke depanya dapat menjadi sumber industri dan ekspor pertanian di Butta Turatea.
Tujuannya tak lain agar menciptakan sumber penghasilan masyarakat dalam menghadapi kondisi Covid-19 agar perekonomian di pedesaan tetap tangguh.
"Pisang yang kita bagi di sini ada pisang ekspor dan tentu ini adalah stimulan awal 20 ribu. Harapan di ujungnya ada industri dan ekspor. Oleh karena itu, akan diatur Bupati Jeneponto seperti apa harus mengklaster dengan baik kemudian kuluvidurnya terjaga dan kita bisa menjadikan ini komoditi ekspor dan komoditi khusus untuk diindustrikan dengan baik," jelasnya.
Meski demikian, Mentan mengaku bahwa bantuan ini bukan hanya sekadar uji coba, melainkan dapat dikembangkan semaksimal mungkin.
"Tidak ada lagi uji coba bagi saya, tetapi bahwa ini harus yang dikembangkan lebih kuat, itulah yang menjadi pilihan - pilihan kita," ungkapnya.
Mengapa memberi bantuan bibit Pisang? menurut mentan pisang bisa ditanam di mana saja. Bahkan, pisang tidak membutuhkan serapan air yang banyak. Masa tanam 7 bulan pertama ketika satu tandan pisang dipotong akan tumbuh 3.
"Berarti tujuh bulan kedua MP2-nya pisang menjadi 3 kali lipat. MP3-nya bisa menjadi 3 kali lipat dari yang ada dan seperti itu terus bekembang," ungkapnya.
Dia mengaku semua itu tergantung dari kejelihan para petani dengan lahan yang mereka miliki meski terbatas.
"Ada pisang di bawahnya bisa ditanam ubi kayu, kacang-kacangan, kedelai dan lain sebagainya. Sehingga ini akan bergulir. Multiplayer ekonominya akan berkembang," tandas Mentan SYL.
Penulis: Akbar Razak/A