Menang 9-0, Solskjae Samai Rekor Kemenangan Sang Guru

Kekalahan 9-0 Southampton diakibatkan dua pemain mendapatkan kartu merah.

Menang 9-0, Solskjae Samai Rekor Kemenangan Sang Guru
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. (Foto: Gettys Images)






KABAR.NEWS - Manchester United mengamuk pada pekan ke-22 dengan membantai Southampton dengan skor 9-0 di Old Trafford, Rabu (3/2/2021). Kemenangan tersebut menjadi aksi balas dendam Setan Marah saat putaran pertama Liga Premier Inggris kalah dari Southampton dengan skor 1-0.

Kemenangan telak MU disumbangkan oleh Aaron Wan-Bissaka, Marcus Rashford, bunuh diri Jan Bednarek, Edison Cavani, Scott McTominay, Bruno Fernades, Daniel James, dan brace Anthony Martial. Kemenangan besar MU juga menjadi catatan gemilang bagi sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer dan mampu menyamai rekor sang guru, Sir Alex Ferguson. 

Pada tahun 1995, MU saat ditangani Sir Alex Ferguson pernah menang 9-0 atas Ipswich Town di Old Trafford. Saat itu, Solskjaer juga menjadi saksi kemenangan tersebut bersama Eric Cantona. 

Meski berhasil menyamai rekor sang guru, Solskjaer enggan jemawa terkait hal tersebut. Manajer berkebangsaan Norwegia ini, kemenangan MU dan cermelangnya gaya bermain anak asuhnya menjadi paling penting. 

"Saya sama sekali tidak memikirkan itu. Kami hanya fokus meningkatkan diri dan menjadi lebih baik, serta belajar dari pengalaman untuk menemukan area-area dan ruang yang berbeda," ujar Solskjaer dilansir BBC.

Berbeda dengan MU, kekalahan telah 9-0 menjadi luka bagi Southampton. Pasalnya, kekalahan 9-0 merupakan kedua kalinya dalam dua musim terakhir dijalani klub berjuluk The Saint itu. 

Pada musim lalu, Soton pernah dibantai Leicester City. Saat itu, Soton juga masih dilatih Hasenhüttl. 

Usai kekalahan tersebut, Hasenhüttl mengaku sangat susah menandingi MU dengan jumlah pemain hanya 9. Pada pertandingan tersebut dua pemain The Saint yakni Alexandre Jankewitz pada menit ke-2 dan Jan Bednarek menit ke-83 diganjar kartu merah. 

"Tadi itu sulit. Apalagi kami kehilangan seorang pemain tiga menit setelah kickoff, melawan tim sekelas mereka. Dalam kondisi 11 vs 11 saja sudah sulit," kata Hasenhüttl kepada BT Sport.

Meski dibantai 9-0, Hasenhüttl mengaku anak asuhnya akan bangkit. Ia berharap momen pada musim lalu bisa terulang, saat Southampton dibantai Leicester City. 

"Kebobolan sembilan gol lagi, saya bisa menerimanya. Di musim lalu, kami berhasil bangkit setelah dihabisi Leicester, dan sekarang kami akan bangkit lagi," ucap Hasenhüttl yakin.

"90 menit bisa berjalan begitu lama. Hasilnya seperti yang sudah diketahui, dan kami harus mengalaminya lagi. Musim ini kami tampil bagus, dan hasil yang tadi betul-betul di luar dugaan."

"Kekalahan ini tak menggambarkan apa yang sudah kami lakukan musim ini. Saya sendiri susah menjelaskan isi pikiran saya saat ini, kami harus mengalami hal ini lagi," ucapnya.