Markas Polisi Jadi "Pondok Pesantren" Bagi Pelaku Tawuran di Makassar  

Markas Polisi Jadi "Pondok Pesantren" Bagi Pelaku Tawuran di Makassar  
Para pelaku tawuran layaknya santri yang hendak melakukan shalat berjamaah di Masjid Mapolres Pelabuhan Makassar. (Kabar.news/Reza)






KABAR.NEWS, Makassar - Para pelaku yang kerap terlibat dalam aksi tawuran di Kota Makassar menjalani pembinaan layaknya pondok pesantren di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pelabuhan selama menjalani proses hukum.

Selain dibina mulai dari aspek keagamaan hingga kehidupan sehari-hari, mereka juga diajarkan untuk berwirausaha.

Dari pantauan di lokasi, nampak sejumlah pelaku tawuran mengenakan pakaian gamis, bersiap melakukan sholat Ashar. Mereka juga  wajib melaksanakan shalat lima waktu.

MA (17) pelaku tawuran yang tertangkap polisi saat terjadi perang antar kelompok di Jalan Barukang, beberapa pekan lalu, mengaku banyak mendapatkan perubahan dalam dirinya.

"Banyak diajarkan, mulai salat, hafal surat-surat pendek, adzan sama lainnya. InsyaAllah tidak ikutma lagi tawuran," ujarnya saat ditemui wartawan. Jumat (1/1/2020) sore.


Sama juga dengan salah satu pelaku tawuran berinisial AF (20), warga Jalan Kandea itu juga merasa senang selama menjalani proses hukum ala 'Pesatren' di Mapolres Pelabuhan, sebab ia diajarkan untuk berwirausaha.


"Di sini kita diajarkan belajar salat (lima waktu), dizikir, mengaji, salat tahajjud. Kita diajar juga usaha. Misalnya saya, kan sebelum ditangkap saya kerja di Lelong (TPI Paotere) buruh angkut ikan. Saya diajarkan untuk jual ikan online melalui promosi di hape (ponsel)," tuturnya.

Terpisah, Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Asfada mengungkapkan ada puluhan pelaku tawuran yang menjalani pembinaan di markasnya. 

"Alhamdulillah yang sudah kita bina sudah total 32 orang. Dua angkatan yang sudah kita pulangkan, informasi dari orang tuanya sudah ada perubahan, ini yang sementara merupakan angkatan ketiga," tutur Asfada.

Tidak hanya itu, peserta binaan itu juga rupanya juga diajak mengikuti kegiatan ke agamaan di salah satu Masjid di Kabupaten Maros.

"Jadi kita juga ikutkan mereka ini ke salah satu masjid di Maros. disana mereka ikuti cerama salama tiga hari, lalu kembali ke sini lagi (Polres Pelabuhan)," tandasnya.


Penulis : Reza Rivaldy/B