Malu Terima Bantuan, Gubernur Sulbar Minta Pengungsi Gempa Pulang!
- Klaim tak ada gempa susulan

KABAR.NEWS, Mamuju - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar mengimbau kepada pengungsi korban gempa Kabupaten Majene dan Mamuju agar bisa kembali ke rumah masing-masing.
"Tidak ada lagi (gempa) Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah tidak ada lagi tsunami. Tidak ada lagi yah, Insya Allah, jadi kembali, yang bisa di rumahnya kembali saja. Jangan terlalu lama di pengungsian lagi," kata Ali Baal Masdar saat rapat koordinasi bersama unsur pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene di posko induk Kantor Gubernur Sulbar, Sabtu (23/1/2021).
Ali Baal Masdar juga mengatakan masyarakat jangan terlalu lama berada di pengusngsian. Bahkan dia meminta para pengungsi jangan terlalu senang mendapatkan bantuan. (Lihat juga: Geliat Ekonomi Mulai Terlihat Pasca Gempa Sulbar)
"Apalagi kenapa sampai begitu (bertahan dipengusngsian), jangan kita ini terlalu senang kalau dikasi sumbangan," ucapnya.
Tak hanya itu, Ali mengaku merasa malu jika terus-terus mendapatkan sumbangan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga ia mengimbau masyarakat segera kembali ke rumah masing-masing.
"Banyak sumbangan tapi kita malu kalau sering dikasi begitu, malu kita. Kalau sudah bisa kembali (ke rumah), kembali," tutur politisi Golkar ini.
Menurutnya, gempa bumi ini akan segera berlalu sehingga masyarat tak perlu khawatir lagi untuk segera kembali ke rumah. "Gempa-gempa juga ini akan berhenti. Insya Allah, berhenti, berhenti, berhenti, berhenti, selesai," pungkasnya. (Lihat juga: Pengungsi Gempa Sulbar Keluhkan Ribetnya Dapat Bantuan)
Pengungsi Masih Trauma
Diberitakan sebelumnya, satu minggu pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Majene, para pengungsi masih takut untuk kembali ke rumah. Mereka memilih bertahan di tenda pengungsian karena masih trauma.
Seorang pengungsi, Krisnawati SR (24), warga asal Jalan Atiek Sutedja ini mengaku masih trauma untuk kembali ke rumahnya. Ia memilih bertahan di tenda pengungsian yang ada di belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju.
"Masih trauma. Apalagi masih ada gempa susulan," ujarnya kepada KABAR.NEWS, Jumat (22/1/2021).
Krisnawati mengaku dirinya sempat kembali ke rumahnya, hanya saja pada saat itu hanya untuk mengambil pakaian dan bahan makanan untuk dibawa ke tenda pengungsian. Ia mengaku berada dipegungsian bersama 4 KK terdiri 18 orang dewasa dan 1 bayi. (Lihat juga: Versi JMK Oxfam, Kebutuhan Mendesak Pengungsi Gempa Majene adalah Sanitasi & Air Bersih)
"Sampai sekarang tiap pagi balik ke rumah untuk bersih-bersih. Menjelang malam balik lagi kepengusian, belum berani nginap dirumah. Kadang suka parno sendiri kalau dalam rumah, selalu merasa ada goyangan gempa padahal tidak," ucapnya.
Penulis: Darsil Yahya/A