Makassar Kota Makan Enak: Ada Jalangkote hingga Nasi Kuning

* Sebagai branding kendalikan inflasi

Makassar Kota Makan Enak: Ada Jalangkote hingga Nasi Kuning
Kolase foto Nasi Kuning dan Jalangkote. (Instagram/jajanditamara)






KABAR.NEWS, Makassar - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, secara resmi meluncurkan branding Makassar Kota Makan Enak sebagai upaya pengendalian inflasi daerah.


Wali Kota Makassar Moch. Ramdhan Pomanto menilai langkah ini merupakan upaya nyata selain program Pasar Murah Kontainer yang dapat mempengaruhi angka inflasi di Makassar.


“Hari ini kita launching Makassar Kota Makan Enak. Saya berharap ini menjadi sirkulasi ekonomi yang kuat dengan branding baru ini,” kata Danny di sela - sela Rapat Pengendalian Inflasi di Balai Kota, Kamis, (26/1/2023).


Pria yang karib disapa Danny itu menyebut, banyak makanan khas Makassar yang dapat menjadi ikon dalam branding ini. Pihaknya mencatat sudah ada 11 makanan enak yang dipilih dan menjadi produk handal nan recommended Kota Makassar.


Belasan makanan itu nantinya akan juga distandarisasi sebagai makanan unggulan di Makassar. Di antaranya, Jalangkote, Pisang Ijo, Coto Makassar, Sop Saudara, Konro, Mie kering, Nasi Kuning, Pisang Epe, Seafood, Barongko, Pallu Basa dan masih banyak lagi.


Launching Makassar Kota Makan Enak dilakukan berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo dan Mendagri RI Tito Karnavian untuk menekan atau mengendalikan angka inflasi di daerah-daerah.


“Pak presiden dalam pengarahannya, maunya itu langsung. Seperti kota pisang, semua pisang. Kota jagung, kota golf dan seterusnya. Jadi kita kota makan enak,” jelas Danny.


Selain itu, ia mengungkapkan di Makassar makanan selalu tersedia 24 jam sehingga masyarakat atau pun pengunjung tidak kesulitan mencari makanan.


“Kota ini 24 jam tersedia makanan, kalau di tempat lain; di luar negeri itu jam 5 sore sudah tutup, di Jakarta 10 malam sulit cari makan. Nah, di Makassar satu-satunya kota bisa 24 jam cari makanan,” ungkapnya.


Tercatat, saat ini inflasi Makassar mencapai 5,81 persen, sementara pertumbuhan ekonomi 4,47 persen. Olehnya ekonomi Makassar perlu recovery. Apalagi sebelumnya Makassar pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8,7 persen dan inflasi 2,5 persen.

Sumber: Diskominfo Makassar