Mahasiswa Ikom UMI Desak Rektor Pecat Dosen Arogan

Dosen yang memukul dosen perempuan

Mahasiswa Ikom UMI Desak Rektor Pecat Dosen Arogan
Aksi unjuk rasa mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, pada Senin (1/3/2021) mendesak dosen arogan dicopot. (IST)






KABAR.NEWS, Makassar - Aliansi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar aksi bisu terkait kasus pemukulan Dosen Fakutlas Sastra kepada Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMI, Dr. Hadawiah.


Aksi bisu tersebut digelar di Gedung Menara UMI, Senin (1/3/2021) siang. Kemudian dilanjutkan dengan menutup sebagai jalan Jalan Urip Sumoharjo.


Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Ikom UMI, Harry mengatakan bahwa pimpinan kampus almamater hijau harus melihat secara objektif kekerasan terhadap perempuan. Sebab, tindakan yang dilakukan tersebut  sangat merusak citra kampus UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah. (Baca juga: Tak Mendidik, Dosen Pria UMI Pukul Pengajar Perempuan)


"Kami mengutuk keras tindak kekerasan terhadap perempuan. Karena pemukulan tersebut sangat mencederai kampus UMI yang menjunjung tinggi nilai beramal Amalia dan berakhlakul karimah," kata Harry.


Untuk itu, kata Harry, Aliansi Mahasiswa Ikom UMI meminta agar kasus kekerasan terhadap dosennya yang terjadi pada 22 Februari lalu segera dituntaskan.


"Kami meminta agar kampus jangan melindungi pelaku dan mewujudkan demokrasi kampus. Kami juga mendesak agar kampus mencopot dosen arogan dari jabatannya," bebernya.


Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMI, Nasrullah yang menemui massa aksi mengatakan, pihak rektorat sudah memproses kasus tersebut. Rencanya, hasil sidang stik akan diumumkan besok. 


"Pimpinan universitas sudah melakukan proses, dan alhamdulillah InsyaAllah besok itu kepastian hukumnya," kata Nasrullah yang didampingi Wakil Dekan III Fakultas Sastra UMI, Abdul Majid. (Baca juga: Perbuatan Tak Mendidik Dosen UMI Berakhir Damai)


Nasrullah memastikan, siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai perbuatannya.


"Yang jelas siapun yang melanggar di UMI akan dikenakan sanksi, tuntutan adik-adik ini sudah kita lakukan. Kami dari universitas sangat memahami dan mengerti apa yang jadi tuntutan adik-adik," bebernya.

Penulis: Reza Rivaldy/B